Skip to main content

Akademisi UNSOED Beri Pelatihan Pemasaran Digital Bagi Eks Pekerja Migran

[unsoed.ac.id, Rab, 22/06/22] Thematic Academy (TA) Sinergi Pengembangan Talenta Digital sebagai Program Digital Talent Scholarship (DTS) melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika RI  tahun 2022 merupakan salah satu akademi pada Program Digital Talent Scholarship yang bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan digital ke berbagai kalangan. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Thematic academy tahun 2022 memberikan pelatihan non sertifikasi kepada 40.000 peserta dengan sasaran mewujudkan pemanfaatan TIK yang infklusif dan berdampak bagi peningkatan kualitas hidup.

Pelatihan Thematic Academy (TA) kali ini untuk Kabupaten Kebumen sebagai upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia kelompok eks pekerja migran. Kegiatan ini terselenggara bekerjasama dengan UNSOED dan Dinas Ketenagakerjaan Pemkab. Kebumen Jawa Tengah. Acara bertempat di Hotel Luminor Purwokerto selama 3 Hari 20 - 23 Juni 2022, dengan peserta pelatihan  kelompok eks pekerja migran sebanyak 150 orang dengan latar belakang dan usia yang beragam.

Asisten Deputi Koordinasi Telekomunikasi dan Informatika Kemenko RI mengapresiasi penyelenggaraan program Digital Talent Scholarship Kementerian Kominfo Tahun 2022 yang sejalan dengan 5 poin Transformasi Digital Nasional. Salah satu kunci transformasi tersebut adalah SDM yang berbakat, berkarakter, dan memiliki integritas nasional. Terlebih di Era Digital saat ini telah terjadi disrupsi dalam berbagai aspek kehidupan, sejalan dengan fenomena transformasi global akibat revolusi industri 4.0. Harapannya, peserta yang terpilih saat ini dapat menjadi backbone, motor, innovator, dan creator SDM di masa bonus demografi Indonesia.

Pembicara pertama Dr. ENHA dari Jurusan Informatika Fakultas Teknik UNSOED mengatakan program pelatihan tersebut dapat mencetak tenaga kerja terampil di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan daya saingnya di era industri 4.0.Pelatihan Digital Marketing untuk eks buruh migran (Pelatihan dan Praktik Digitalisasi Proses Bisnis Kelompok Usaha Eks Pekerja Migran Indonesia) untuk melatih peserta dalam mengembangkan proses bisnisnya melalui digitalisasi kelembagaan dan manajemen keuangan, pemasaran digital, dan pengembangan inovasi produk secara digital. “Pelatihan hari ini untuk meningkatkan kompetensi, bukan hanya teori. Jadi thematic academy ini menggabungkan keterampilan dengan manajemen pengelolaan bisnis”, kata Dr. ENHA.

Baca juga : Kuliah Dosen tamu Ulas Inovasi dan Komersialisasi Pangan Lokal 

Lebih lanjut Dr. ENHA memaparkan beberapa hal yang perlu diketahui dan harus dimiliki dalam bisnis online. “Dalam pelatihan ini saya ingatkan kepada para eks-migran yang ingin berbisnis online supaya memperhatikan tiga hal yaitu (1) photo produk, kalaupun tidak ada photo produk ya photo jasanya, (2) punya leptop atau handphone (3) punya email. Jadi cukup dengan tiga ini saja maka para eks-migran bisa berbisnis secara online. Terkait produk yang ditawarkan juga memiliki tiga kriteria supaya layak dijual yaitu unik, kompetitor sedikit dan cukup ada pasar.

“Disamping itu kita sebagai pelaku bisnis harus siap untuk berbisnis. Untuk hal ini, biasanya kesalahan yang muncul bagi pelaku bisnis pemula adalah tidak punya mentor dan komunitas. Dan yang terakhir marketingnya harus mantap dan kapabel. Apabila semua yang saya sampaikan tadi sudah terpenuhi biasanya bisnis online akan berjalan sukses,” imbuhnya.

Rudi (35), eks TKI asal Desa Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, merasakan bersyukur bisa mendapatkan pelatihan dari Kominfo yang bekerja sama dengan Universitas Jendral Soedirman (Unsoed). Rudi saat ini tengah mengembangkan bisnis Kerajinan dari Gedebok Pisang.

#unsoedmajuterus