Skip to main content

Bawaslu Ajak Mahasiswa UNSOED Dalam Pengawasan partisipatif

[unsoed.ac.id, Jum, 17/11/23] Menjelang masa kampanye Pemilu 2024, Bawaslu RI bersama Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menggelar sosialisasi dalam rangka mensukseskan pesta demikrasi Pemilu 2024, Jum’at (17/11). Acara yang bertempat di Aula Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unsoed ini mengangkat tema “Bawaslu Ngampus : Peran Mahasiswa Dalam Pengawasan Partisipatif Menuju Sukses Pemilihan Umum Tahun 2024”.

Hadir para Wakil Rektor, para Dekan, para Ketua Lembaga, Direktur Pascasarjana, Ketua Badan Pengelola Usaha, Ketua SPI, para Kepala Biro, Bawaslu, Presiden BEM, Presiden BEM Fakultas, dan mahasiswa.

Rektor Unsoed Prof.Dr.Ir. Akhmad Sodiq M.Sc.,Agr.,IPU mengatakan berterima kasih kepada Bawaslu yang memberikan kesempatan kepada kira, berupa talkshow / sosialisasi berkaitan tentang peran strategis mahasiswa dalam pengawasan partisipatif. Rektor berharap setelah mengetahui peran dan makna peran partispatifnya, mahasiswa melaksanakan peran tersebut secara optimal, dan mahasiswa akan menjadi agent of change.

“Bersama-sama rekan-rekan Bawaslu tunjukan peran strategis anda sebagai mahasiswa membantu mewujudkan pemilu yang berkualitas, dan ini menjadi tanggungjawab kita bersama,” harap rektor.

Perwakilan dari Bawaslu Kabupaten Banyumas, Suharso Agung Basuki SH.,MH dalam sambutannya pada saat membuka acara mengatakan, kita sudah memasuki tahapan paling krusial, kita menuju demokrasi untuk Indonesia. Setelah 3 November 2023 ditetapkan Daftar Calon Tetap (DCT) legislatif, maka muali tanggal 4 – 27 November 2023, para calon legislative dilarang untuk melakukan kampanye.

“Kampanye calon legislatif akan dimulai pada 28 November - 10 Februari 2023. Untuk Kabupaten Banyumas 541 caleg dari 18 partai peserta pemilu, tersebar di 6 Dapil, tersebar 5.587 TPS,” jelasnya.

Lebih lanjut Suharso mengatakan, di Bawaslu Banyumas hanya ada 5 komisioner, 7 staf, dibantu Panwascab 27 orang, 331 PKD, dibantu 5.587 pengawas TPS. “Bagaimana mungkin kami akan mengawasi 541 caleg, maka kami berharap teman-teman mahasiswa mau mendaftarkan diri sebagai pengawas pemilu partisipatif,” harapnya.

Sosialisasi menghadirkan 3 orang narasumber, Ahmad Sabiq, MA (Dosen Ilmu Politik Unsoed), Dr. Ida Budhiati (Dosen Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara), dan Amin Latif S.Sos (Anggota Bawaslu & Koordinator Divisi Data dan Informasi Kabupaten Banyumas).

Mengawali pemaparannya, Ahmad Sabiq, menyampaikan Pemilu yang jujur dan adil merupakan salah satu indeks pokok negara demokrasi. Pemilu yang jurdil telah diakui oleh masyarakat internasional untuk melihat praktek demokrasi dibanyak negara.

“Pemilu jangan dibayangkan hnaya dibayangkan hanya memilih orang, disejumlah negra digunakan untuk memilih kebijakan juga,” jelasnya.

lebih lanjut disampaikan mengapa pemilu itu penting?. Menurut Ahmad Sabiq, pemilu penting karena merupakan satu-satunya mekanisme demokrasi yang tersedia untuk menyeleksi pejabat publik secara berkala, sarana yang paling damai dalam mengganti kekuasaan, sarana penguji legitimasi kekuasaan sebuah opemerintahan, dan pemilu menentukan masa depan rakyat.  

Pemilih millenial merupakan pemilih-pemilih yang cerdas, yang sudah banyak terpapar oleh informasi dan punya keinginan untuk mencari informasi. Adapun syarat pemilih yang berkualitas adalah pengetahuan yang mencukupi tentang kandidat, adanya pendapat yang sehat & kebijaksanaan yang memungkinkan mampu memilih kandidat yang tepat.

#unsoedmajuterus

#merdekamajumendunia