Budidaya Kopi Robusta Integrasi sistem apiculture di Desa Sikapat Banyumas
[unsoed.ac.id, Sen, 11/12/23] Desa Sikapat merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sumbang, Banyumas. Secara geografis, Desa Sikapat berada pada ketinggian 364 mdpl dengan luas wilayah 3,97 km2. Sebagian besar penduduk desa ini bermata pencaharian sebagai petani yang memanfaatkan tanah sawah sebesar 168 ha, kebun 74 ha, hutan negara 75 ha, bangunan 73 ha, dan lain-lain 6,9 ha. Komoditas unggulan desa ini berupa kopi Robusta yang ditanam secara tumpang sari di bawah tegakan tanaman tahunan.
P2MD adalah Program Pemberdayaan Masyarakat Desa yang dijalankan oleh mahasiswa melalui Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) di perguruan tinggi dengan tujuan menumbuhkan kepedulian dan mengajak kontribusi mahasiswa dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. P2MD ini merupakan suatu program yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi; Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek); serta Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi.
Desa Sikapat merupakan tempat budidaya kopi Robusta. Ketersediaan lahan subur yang kaya akan bahan organik dan sumber air yang tercukupi berdampak baik terhadap proses budidaya dan kualitas kopi yang dihasilkan. Hal tersebut menjadi penyebab dipilihnya Desa Sikapat sebagai tempat pemberdayaan masyarakat. Hanya saja belum adanya kelompok tani kopi di Desa Sikapat yang menjadikan produktifitas kopi Robusta ini belum maksimal dan pengolahan hasil output produksi kopi Robusta belum diolah menjadi produk yang bernilai lebih tinggi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani kopi.
Selain itu, produksi kopi Desa Sikapat masih memiliki ketergantungan input dari luar. Maka dari itu, dilakukan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat Desa Sikapat agar produksi kopi dapat ditingkatkan dengan menerapkan Sistem Apliculture. Judul Kegiatan yang diusung adalah Optimalisasi Budidaya Kopi Robusta Integrasi Dengan System Apiculture Untuk Meningkatkan Layanan Ekosistem dan Pendapatan Petani Kopi Desa Sikapat Banyumas.
Tim P2MD Himasela Unsoed diketuai oleh Muhammad Rafi Fahreza dan beranggotakan 9 mahasiswa yaitu : Insanu Gesang Wijangkarno, Lailis Syafiratul Maula, M. Mustofa Hidayat, Fendi Fianto, Irfan Zain Putra Raghen, Doni Ibnu Fauzan, Shyl Via Clara Puspita, Lysandra Fedora, dan Salsa Maulida Aisyiyah. Tim ini didampingi oleh Hana Hanifa, S.P. M. Sc. selaku dosen pembimbing lapangan.
Agroforestry merupakan suatu sistem berkelanjutan dalam pengelolaan hutan agar mampu meningkatkan hasil produksi secara keseluruhan. Dalam agroforestry terdapat kombinasi produksi antara tanaman hutan dan hewan dengan tanaman pertaninan (termasuk tanaman tahunan). Penerapan sistem agroforestry dengan sistem apiculture berdampak pada terciptanya keanekaragaman tanaman dalam suatu luas lahan. Seperti halnya di lahan kopi Desa Sikapat, dalam setahun kopi hanya mengalami dua kali masa panen, sehingga hasil nectar untuk lebah tidak akan maksimal. Oleh karena itu, di sekitar lahan kopi tersebut ditanami tanaman air mata pengantin, Xanthos temon, Dombeya, dan lain – lain.
Dalam pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini, kami menggunakan salah satu bentuk dari sistem Agroforesty yaitu sistem apiculture. Sistem apiculture merupakan sistem pengelolaan lahan berupa penanaman pohon untuk difungsikan sebagai sumber pakan lebah madu. Sistem apiculture yang diterapkan dalam budidaya kopi robusta dapat meningkatkan nilai ekonomi di Desa Sikapat. Sistem ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dengan cara merawat tanaman-tanaman kopi. Namun demikian, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi dalam melakukan sistem apiculture pada budidaya kopi robusta. Hal ini karena sektor pertanian yang saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain.
Dalam program ini, tim P2MD Himasela Unsoed telah melakukan berbagai kegiatan berupa survey, sosialisasi dan penyuluhan, pelatihan, pengaplikasian aplikulture dan publikasi kegiatan. Dalam pengaplikasian system apiculture, tim P2MD Himasela Unsoed memberikan bantuan 20 koloni lebah Trigona, sp, yang diantaranya berupa 18 koloni lebah jenis levi’cep dan 2 koloni lebah jenis dreschery, kepada salah satu petani kopi yang mana lahan kopi miliknya akan kami jadikan demplot budidaya kopi robusta integrasi dengan system apiculture.
Pemeliharaan lebah dan kopi dilakukan oleh tim P2MD Himasela Unsoed dan hasil panen lebah madunya akan didistribusikan kepada petani lebah madu mitra kami. Setelah kegiatan ini berakhir, tim akan menghibahkan lebah tersebut kepada para petani yang aktif mengikuti serangkaian kegiatan kami selama melaksanakan Program Pemberdayaan Masyarakat Desa di Desa Sikapat. Hal ini dimaksudkan agar para petani kopi juga dapat mengaplikasikan system apiculture pada lahan kopi milik pribadi masing-masing. Sedangkan tim P2MD Himasela Unsoed akan melakukan controlling dan evaluasi keberlanjutan budidaya lebah madu setiap 2 (dua) bulan sekali.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemantik dari berkembangnya budidaya lebah di Desa Sikapat untuk mengoptimalkan potensi sumber daya lokal yang ada, mendukung sistem agroforestry dan pertanian berkelanjutan di Desa Sikapat sekaligus menjadi sumber pendapatan tambahan bagi para petani kopi Desa Sikapat untuk mewujudkan Sustainable Development Goals di Desa Sikapat.
#unsoedmajuterus
#merdekamajumendunia