Farmasi UNSOED Ambil Sumpah 11 Apoteker Baru
[unsoed.ac.id, Sab, 16/12/23] Program Studi PPPA Farmasi FIKes Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dengan bangga menyelenggarakan acara Pengambilan Sumpah 11 Apoteker Baru, Rabu, 13 Desember 2023. Acara ini merupakan momen bersejarah yang menandai pencapaian para mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikan tinggi di bidang kefarmasian. Program Studi PPPA Farmasi Unsoed berkomitmen untuk mempersiapkan dan melahirkan para apoteker profesional yang kompeten dan berintegritas.
Acara ini diadakan di Aula Dekanat FIKes, dimulai pukul 08.00 WIB. Para tamu undangan, termasuk perwakilan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Kepala Loka-Pom Kabupaten Banyumas, pimpinan dan pengurus jurusan farmasi, dosen, keluarga, dan teman-teman mahasiswa, turut hadir pada acara ini. Acara Pengambilan Sumpah dipimpin oleh Ketua Jurusan Farmasi Unsoed, Dr. nat. techn. apt. Hendri Wasito, M.Sc., dan didampingi oleh rohaniawan. Setelah itu, para lulusan mengucapkan sumpah sebagai tanda keseriusan dan tanggung jawab mereka sebagai apoteker yang akan memberikan kontribusi positif dalam dunia kesehatan masyarakat.
Ketua Jurusan Farmasi Unsoed, Dr. nat. techn. apt. Hendri Wasito, M.Sc., dalam laporannya menyampaikan bahwa jumlah apoteker yang diambil sumpah pada hari ini adalah sejumlah 11 mahasiswa (2 laki-laki dan 9 perempuan).
“11 apoteker baru, yang akan diambil sumpahnya telah menyelesaikan proses pembelajaran selama di PPPA dan berhasil lulus Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) baik metode CBT dan OSCE. Dengan diadakannya acara Sumpah Apoteker periode Desember 2023 ini, Farmasi Unsoed berharap para lulusan dapat menjalani peran mereka dengan penuh dedikasi, menjaga etika profesi, dan memberikan kontribusi positif bagi kesehatan masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu perwakilan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) mengatakan bahwa pelantikan ini sangatlah istimewa karena para apoteker baru telah lulus dalam ujian kompetensi nasional apoteker Indonesia. Kualitas kompetensi lulusan ditentukan sejak menempuh program sarjana sehingga sekarang para apoteker benar-benar memetik hasil dari proses belajar mereka. Setelah ini para lulusan juga akan menerima sertifikat profesi yang diterbitkan oleh perguruan tinggi bersama dengan organisasi profesi. Saat ini Ikatan Apoteker Indonesia sudah tersebar di seluruh Indonesia dan memiliki dewan pakar, ilmuwan, serta berbagai ahli praktisi dalam bidang farmasi. Hal ini guna menunjang peningkatan profesi apoteker. Setelah ini, para apoteker diharapkan dapat turut serta mengedukasi masyarakat karena masih banyak yang belum mengenal apa itu apoteker. Sehingga nantinya para apoteker dianjurkan untuk tetap memakai jas praktik pada saat melakukan praktik. “Kami juga berpesan agar setelah ini para apoteker baru dapat aktif bergabung menjadi Pengurus Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) di cabang maupun daerah masing-masing,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan berita cara penyerahan Apoteker sebagai Tenaga Kesehatan kepada Pengurus daerah Ikatan Apoteker Indonesia, dan penandatanganan berita cara penyerahan Apoteker sebagai Tenaga Kesehatan kepada Dinas Kesehatan Kabupaen Banyumas.
Tercatat sebagai lulusan terbaik pada periode ini adalah apt. Noviana Banawati Suryana Putri, S. Farm (3.89), apt. Sintya Pujia Syukur, S.Farm (3.89), dan apt. Annisa Rifki Sepziliana, S.Farm (3.76).
#unsoedmajuterus
#merdekamajumendunia