FEB UNSOED Gelar Sharing Session Lecture and Alumni
[unsoed.ac.id, Sen, 16/11/20] Mengangkat tema “Cintai Pilihanmu, Pilihanmu Masa Depanmu”, Laboratorium Pengembangan Karir dan Pusat Alumni FEB Unsoed mengadakan Sharing Session Lecture and Alumni, Sabtu, (14/11).. Kegiatan ini merupakan acara yang diperuntukkan khususnya bagi mahasiswa semester 1 yang baru mengalami fase transisi dari bangku sekolah ke kehidupan kampus yang tentunya sangat berbeda.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni / WD III FEB Unsoed, Drs. Rakhmat Priyono, M.E., dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa perubahan yang dialami mahasiswa baru ini adalah suatu keniscayaan. Menurutnya siapa yang bisa beradaptasi dengan perubahan maka ia yang akan bisa survive untuk bertahan. Sama halnya seperti pandemi Covid-19, seseorang harus bisa survive jika ingin menjadi pemenang dalam perubahan. Tentunya tidak mudah beradaptasi dari siswa menjadi mahasiswa apalagi dari awal masuk kuliah sudah dihadapkan pada pembejalaran secara daring. “Oleh karena itu, acara ini diselenggarakan dalam rangka memberikan wawasan dan hal-hal yang perlu dipersiapkan sebagai mahasiswa baru dalam meniti karir, supaya mereka dapat memanfaatkan masa kuliah yang ada ini dengan maksimal”, ungkapnya.
Hadir dua pemateri pada acara Sharing Session kali ini, yaitu Dr. Ratno Purnomo, M.Si, yang merupakan seorang Pakar Manajemen Sumber Daya Manusia sekaligus Ketua Jurusan Manajemen FEB Unsoed. Kemudian pemateri kedua yaitu Rahmad SE, alumni Unsoed yang asaat ini bekerja di Astra Internasional.
Dr. Ratno Purnomo, M.Si menyampaikan bahwa memang banyak alasan yang melatarbelakangi mahasiswa untuk kuliah dijurusan tertentu, namun sebenarnya apa yang harus dilakukan mahasiswa setelah menentukan pilihannya? Dalam materi The Future Is Now, Dr. Ratno mengatakan bahwa kondisi beliau sekarang merupakan hasil dari pilihan-pilihannya di masa lalu. Setelah menentukan jurusan yang dipilih, mahasiswa juga akan dihadapkan oleh pilihan-pilihan lain saat kuliah seperti pilihan untuk menjadi mahasiswa aktif atau biasa-biasa saja, pilihan untuk ikut organisasi atau tidak dan masih banyak lagi. “Berorganisasi selama kuliah membuat kita belajar banyak hal seperti belajar memimpin, mengontrol emosi, menerima kritik dan saran, belajar bekerjasama yang belum tentu hal itu kita dapatkan di kelas”, ungkapnya.
Dr. Ratno juga menyampaikan bahwa apapun yang menjadi pilihan kita, kita seharusnya menjadi expert di bidang itu. Tantangan peradaban society 5.0 dan industry 4.0 telah menuntut kita agar meningkatkan kemampuan-kemampuan yang tidak dimiliki oleh robot, seperti complex problem solving, critical thinking, creativity, people management, working with others, emotional intellegence, dan masih banyak lagi. Untuk membangun kemampuan-kemampuan itu kita harus fokus, jika tidak fokus kita akan sulit untuk menjadi ekspert di bidang yang kita pilih. Saat ini sudah banyak pekerjaan yang lintas disiplin ilmu, jika kita tidak expert kita tentunya akan kalah dengan yang lain. Dalam meniti karir, mahasiswa perlu menentukan terlebih dahulu Goal Setting sehingga mereka mempunyai arahan. “Passion dapat dibangun dengan menguasai ilmu di bidang yang telah dipilih, kemudian dilanjutkan dengan menentukan orientasi, dan membangun kompetensi diri. Hal ini tentunya menjadi sarana bagi kita untuk meraih kesuksesan”, jelasnya.
Pembicara kedua Rahmad SE menyampaikan bahwa mahasiswa baru ini perlu berjuang untuk menjadi lebih sukses dimulai dengan mencintai pilihan yang sudah diambil. Jika seseorang telah mencintai pilihannya maka apapun masalahnya bisa dihadapi. “ada lima fase sukses yaitu fase sekolah, fase adaptasi/transisi (dari siswa ke mahasiswa), fase pengembangan diri, fase pribadi berkualitas, dan fase pribadi sukses”, urainya.
Pada fase transisi, mahasiswa baru harus mencintai dan bersungguh-sungguh dengan jurusan yang telah dipilih, kemudian mulai menentukan tujuan selanjutnya. Tujuan yang ada sebaiknya diperjelas sehingga memudahkan mereka untuk mengevaluasi diri. Tujuan ini dapat diperinci seperti target lulus berapa tahun, target IPK, target pengembangan diri yang dicapai selama kuliah, dan lain-lain. Memasuki fase pengembangan diri, mahasiswa perlu merancang pribadi yang berkualitas seperti memiliki prestasi akademik, kemampuan bahasa inggris yang baik, aktif berorganisasi, memiliki public speaking yang bagus serta kemampuan digital.
Saat ini, banyak perusahaan yang memberikan persyaratan administrasi sedemikian rupa di lowongan kerja. Oleh karena itu, mahasiswa harus mempersiapkan diri sebaik mungkin, seperti memantaskan diri dengan persyaratan administrasi. Jika persyaratan administrasi saja tidak lolos maka tidak mungkin mereka dapat melanjutkan ke tahap wawancara. Kuliah pada intinya adalah untuk memanfaatkan waktu yang sedikit ini untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Salah satu hal yang perlu diingat adalah bahwa banyak orang diluar sana yang menginginkan kuliah di jurusan yang kita pilih ini tetapi mereka tidak mendapatkan kesempatan itu karena satu dan lain hal. Maka tentunya, kita sebagai orang yang memiliki kesempatan ini harus memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Maju Terus Pantang Mundur, Tidak Kenal Menyerah!(psifeb)