Kolaborasi Tim Farmasi UNSOED Berkontribusi Dalam Skrining Tuberkulosis
[unsoed.ac.id, Ming, 19/11/23] Tuberkulosis (TB) menjadi penyebab kematian terbanyak di dunia pada tahun 2022 setelah Covid-19. Prevalensi TB paru tertinggi di Jawa Tengah dilaporkan dari Kabupaten Banyumas yang mencapai 3.042 kasus pada tahun 2021. Data BPS Kabupaten Banyumas tahun 2020 mencatat 125 kasus TB paru dari Kecamatan Sumbang, termasuk yang paling banyak di wilayah Banyumas.
Pengendalian penyakit TB menjadi komitmen global dan nasional dalam mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) 3.3 yang telah dicanangkan oleh WHO. Dosen dari Jurusan Farmasi, ialah Dr.rer.nat. apt. Hawoko, M.Sc. bersama tim melakukan upaya promotif dan preventif pengendalian dan pencegahan TB. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) skema penerapan IPTEKS, beliau telah berkontribusi dalam skrining dan pencegahan TB berbasis masyarakat (SPTBM), khususnya di Kecamatan Sumbang.
Program ini merupakan kolaborasi triple helix antara akademia (UNSOED), pemerintah (Puskesmas II Sumbang), dan yayasan (Mentari Sehat Indonesia). Kegiatan ini dilaksanakan pada 16 November 2023 di Balai Desa Gandatapa dan pada 17 November 2023 di Balai Desa Limpakuwus, Sumbang, Banyumas. Pemeriksaan yang diberikan meliputi skrining, cek kesehatan (kadar gula dan kolesterol darah), pengukuran berat dan tinggi badan, tes tuberkulin (Mantoux) bagi anak-anak, serta bus untuk pemeriksaan sinar X (CXR: Cest X-ray). Selain itu, peserta mendapatkan konsultasi dokter dan minyak goreng secara gratis dari pihak vendor.
Menurut Saiful Ilham Arianda sebagai penanggungjawab program TB, sebanyak 151 peserta dari Desa Gandatapa telah diskrining dan 11 orang direkomendasikan oleh dokter untuk tes cepat molekuler (TCM). “Sedangkan di hari kedua tercatat 200 peserta dari Desa Limpakuwus dan 19 orang yang disarankan untuk TCM melalui pemeriksaan dahak”, paparnya.
Tim Unsoed terdiri dari dosen-dosen dari jurusan Farmasi yang melibatkan mahasiswa dari tingkat sarjana dan profesi apoteker untuk bertugas utamanya dalam memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) terkait tuberkulosis. “Kita semua harus berkolaborasi untuk terus berkontribusi sesuai dengan kompetensinya agar epidemi TB baik di Indonesia maupun di seluruh dunia segera berakhir”, harap Harwoko selaku koordinator tim PkM Farmasi. #HW kolaborasi untuk kontribusi.
#unsoedmajuteru
#merdekamjumendunia