Skip to main content

Kreatif! Mahasiswa UNSOED Ciptakan Stiker Antiradiasi Dari Lidah Mertua

[unsoed.ac.id, Kam, 21/09/23] Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Jenderal Soedirman membuat karya inovasi produk stiker biomaterial anti-radiasi dengan mengangkat nilai estetika seni batik Banyumas. Adapun tim itu dibimbing oleh Indah Setiawati, S.P., M.P dengan ketua tim Mahila Asana (Program Studi Agribisnis), beranggotakan Tenri Ayuni Ratna Ade Chinta (Program Studi Agribisnis), Khairun Nisa (Program Studi Kimia), Kurnia Sandi (Program Studi Fisika).

Mahila Asana mengatakan stiker ini menggunakan bahan biomaterial extra simplisia daun lidah mertua (sansevieria) dan serat rami yang dicampur menjadi suatu komposit yang efektif dalam membantu mengurangi pemaparan anti-radiasi dari suatu perangkat elektronik.

“Produk ini dilatarbelakangi oleh hasil riset yang menyatakan intensitas manusia berinteraksi dengan perangkat elektronik seperti hp laptop dll saat ini mayoritas berada pada intensitas diatas rata-rata normal dan memiliki kemungkinan menyebabkan gejala electrical hypersensitivity. Sehingga, produk ini hadir sebagai solusi alternatif bagi pengguna perangkat elektronik dapat mengurangi tingkat paparan anti-radiasi elektromagnetik,” jelasnya.

Keunggulan produk ini adalah menjadi salah satu produk anti-radiasi yang menggunakan bahan biomaterial sehingga menjadi green produk yang ramah terhadap lingkungan. Selain itu, desain yang angkat untuk produk ini adalah bentuknya yang minimalis dan juga universal untuk segala bentuk perangkat elektronik sebagai produk pendukung gaya hidup yang paling signifikan dan memiliki pengaruh ke hampir segala bidang. Selain itu, produk ini juga menerapkan motif Batik Banyumas yang memiliki nilai estetika budaya berupa seni rupa terapan sebagai salah satu brand identity product.

“Produk memiliki kemampuan untuk mengurangi pemaparan radiasi perangkat elektronik. Hal ini telah dilakukan perumusan formulasi dan pengujian produk menggunakan alat GM3120 dan DT1300 dengan hasil pengujian pada formulasi yang kami gunakan menunjukkan adanya penurunan kurang lebih sebesar 75%,” ungkapnya.

Respon dan minat pasar terhadap produk menunjukkan respon positif dengan inovasi yang diangkat dan juga penerapan motif batik Banyumas yang memiliki beberapa tujuan diantaranya guna melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Batik Banyumas, hal ini diharapkan dapat menjaga keberlanjutan seni tradisional dan memperkenalkannya sekaligus pada generasi muda. Selain itu melalui motif Batik Banyumas dapat menambah nilai estetika produk yang lebih indah dan dapat menarik minat konsumen serta selain penggunaan produk yang bersifat fungsional juga dapat sekaligus mempersembahkan karya seni yang dapat diapresiasi.

#unsoedmajuterus

#merdekamajumendunia