Skip to main content

Mahasiswa Kesmas UNSOED Raih Prestasi Indonesia Inventors Day (IID)

[unsoed.ac.id, Jum, 21/01/22] Delegasi mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat FIKes Unsoed berhasil meraih Bronze Medal dalam kompetisi internasional Indonesia Inventors Day (IID) 2021. Tim beranggotakan Nida Salma Mardiyyah (Kesehatan Masyarakat 2018), Sela Sri Ayuning (Kesehatan Masyarakat 2019) dan Febe Brigita Imanuella (Kesehatan Masyarakat, 2019) dengan dibimbing oleh Windri Lesmana R, S.Gz., MPH (Dosen Kesehatan Masyarakat.

Kompetisi yang digelar secara hibrid karena pandemi ini mengangkat tema “Bangkit Inovasi, Generasi Aman” dengan konsep presentasi penjurian online. Ajang yang diorganisir oleh Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) ini bertujuan untuk membantu dan menghubungkan inovator Indonesia untuk mengembangkan ide atau produk inovasi ke tingkat internasional.

Tim UNSOED mengikuti lomba cabang International Paper Competition dengan kategori Pharmacy, Health, Medicine yang dapat diikuti oleh mahasiswa dan orang secara umum. Karya yang dibawa oleh Tim UNSOED ini berjudul BALERAMI: Innovative Reflexology Neck Pillow Made from Hemp Seed as an effort to Overcome Neck Pain Due to Work From  Home (WFH)”. Dari karya inilah berhasil mengantarkan tim ini mendapatkan Bronze Medal dalam ajang bergengsi ini.

 

Nida Salma Mardiyyah menjelaskan bahwa BALERAMI ini merupakan produk inovasi berupa bantal leher berbahan dasar biji rami dan udara. Bantal ini terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan bawah yang berisi udara dan lapisan atas yang berisi biji rami dan minyak lavender. “Lapisan bawah berfungsi untuk menyesuaikan bantal dengan tinggi leher pengguna sedangkan lapisan atas berfungsi untuk memberikan efek refleksi melalui biji rami dan minyak lavender dengan kelebihan yang dimiliki biji rami yaitu mudah menyesuaikan bentuk penggunanya”, ungkapnya. Biji rami berperan sebagai bahan alternatif pengganti bahan sintetis seperti dakron yang ada pada bantal leher pada umumnya. Kandungan minyak pada biji rami dipercaya dapat menyimpan suhu hangat yang dapat membuat seseorang menjadi rileks.

“Inovasi BALERAMI diharapkan dapat memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia terutama para pekerja dalam mengurangi efek nyeri leher dan stress akibat bekerja di rumah. Hal ini dikarenakan hingga saat ini, belum ada produk bantal refleksi dengan sasaran orang yang melakukan Work From Home (WFH)”, jelasnya.

Adapun terkait manfaatnya, dijelaskan bahwa BALERAMI dapat memberikan kemudahan dalam proses terapi kekakuan leher sebagai upaya mengurangi keluhan dan mencegah penyakit sehingga dapat membantu menanggulangi permasalahan stress di masa pandemi akibat kurangnya aktivitas fisik. Selain itu pembuatan produk ini juga dapat meningkatkan nilai ekonomis pada jenis tanaman rami.

Bantal Leher Biji Rami Udara memiliki keunggulan yaitu lebih ramah lingkungan dibandingkan bantal leher lainnya karena substansi yang digunakan bukan dakron melainkan biji rami. BALERAMI disertai dengan pompa udara yang berfungsi untuk menyesuaikan tinggi leher dan kenyamanan penggunanya. Bantal ini tidak memerlukan energi listrik atau semacamnya sehinga cenderung lebih aman saat digunakan pada leher. Berdasarkan ukuran, bentuk, dan penggunaannya balerami merupakan produk yang praktis dan ergonomis.

#unsoedmajuterus