Pengambilan Sumpah 50 Apoteker Baru Farmasi UNSOED
[unsoed.ac.id, Kam, 27/10/22] Salah satu yang mengakselerasi pemulihan situasi adalah ketersediaan, keterjaminan dan keterlayanan obat-obatan. Dalam konteks tersebut, Apoteker memiliki peran strategis, sehingga pasien semakin cepat untuk sembuh dan pulih, sehingga bisa kembali menjalani aktivitas dan berkinerja kembali. Mengapa strategis? Karena apoteker berkewenangan dalam memastikan obat-obatan tersebut sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Demikian sambutan Rektor yang dibacakan oleh Dr. Norman Arie Prayogo S.Pi.,M.Si. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan & Alumni Unsoed dalam Pengambilan Sumpah Profesi Apoteker Angkatan X Program Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Unsoed, Kamis (27/10).
Pada Sumpah Profesi Apoteker Angkatan X Rektor mengajak kepada seluruh apoteker yang baru saja diambil sumpahnya, pada hari ini untuk senantiasa berpegang pada standar kompetensi serta etika profesi yang telah ditetapkan. “ Selalu rendah hati untuk mau belajar meningkatkan kualitas pelayanan, serta mengembangkan kemampuan untuk berinteraksi secara konstruktif dan profesional, baik dengan sejawat apoteker, sesama tenaga kesehatan maupun setiap pihak yang membutuhkan tugas-tugas saudara sebagai seorang apoteker”, pungkas Rektor.
Ketua Jurusan Farmasi FIKes Unsoed Dr.apt. Tuti Sri Suhesti, M.Sc. dalam laporannya menyampaikan bahwa jumlah Apoteker yang diambil sumpah pada hari ini adalah sejumlah 50 mahasiswa (12 laki-laki, dan 38 perempuan). Adapun predikat kelulusan yaitu 22 mahasiswa dengan predikat “Dengan Pujian”, 9 mahasiswa dengan predikat “Sangat Memuaskan”, dan 9 mahasiswa dengan predikat “Memuaskan”. 50 apoteker baru, yang akan diambil sumpahnya telah menyelesaikan proses pembelajaran selama di PPPA dan berhasil lulus Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia baik metode CBT dan OSCE. Tercatat sebagai lulusan dengan IPK tertinggi apt. Anisa Dwi Sasanti, S.Farm dengan IPK 3,92 dan penghargaan kepada Apoteker Baru yang meraih nilai hasil UKAI metode CBT tertinggi dengan nilai 89 yaitu apt. Assyifauz Zahro, S.Farm.
Baca juga : Delegasi UNSOED Siap Ukir Prestasi di PEKSIMINAS XVI
Pengambilan sumpah profesi Apoteker Angkatan X didampingi Rohaniwan dan dipimpin oleh Konsil Kefarmasian apt. Dra. Sri Sulistiyati, M.M. Beliau mengucapkan selamat dan turut bangga atas gelar yang baru di sandang melahirkan apoteker - apoteker dengan UKAI nilai tertinggi. Pada hari ini untuk pertama kalinya Sumpah Profesi Apoteker dilakukan oleh Konsil Kefarmasian, konsil ini merupakan Lembaga terbentuk karena Undang - Undang 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan Indonesia. Dibentuk kepentingan profesionalisme kesehatan Indonesia. “Dalam hal sumpah apoteker ada yang harus dimaknai secara mendalam ada kata Pri Kemanusian (Yakini harus layak bagi manusia, tidak semena-mena dan suka menolong timbang Rasa), Martabat (Menjaga tingkat harkat kemanusiaan dan harga diri profesi yang tinggi), Tradisi Luruh (Diniatkan paling baik dan paling benar) dan Insyaf (Sadar dan yakin dengan benar apa yang dikerjakan)” ujarnya.
Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Drs. Apt. Abdul Rahem, M.Kes. mengatakan bahwa pada prosesi sumpah saat ini apoteker baru sudah mendapatkan semua dokumen (Ijazah, Surat Registrasi/ STRA, Surat Sumpah dan Sertifikat Sertifikasi) yang dibutuhkan untuk menjalankan praktek dan tinggal mengurus surat ijin prakter di Dinas Kesehatan atau daerah setempat. Berharap apoteker menjalankan prakter secara professional yaitu berprakter sesuai kompetensi , juga memiliki kewenangan dan ijin praktek untuk diurus.
#unsoedmajuterus
#merdekamajumendunia