FK UNSOED Bersiap Pendirian Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah
[unsoed.ac.id, Kam, 09/03/23] Setelah memperoleh hasil Unggul dalam akreditasi, FK Unsoed bersiap untuk mendirikan beberapa PPDS, diantaranya PPDS-1 Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan (Obgyn), Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi), Ilmu Bedah, Ilmu Kesehatan Anak, dermatovenerologi dan Pulmonologi. Pada Sabtu (04/3) Fakultas Kedokteran (FK) Unsoed menerima kunjungan visitasi dari Kolegium Ilmu Bedah Indonesia (KIBI). Visitasi tersebut dilakukan sebagai tahapan dalam rangka rencana pendirian Prodi Program Pendidikan Dokter Spesialis -1 (PPDS-1) Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Unsoed.
Asesor dalam visitasi tersebut Dr. dr Kiki Lukma, M.Sc, Sp.B Subsp. B.D (K), dr. Achmad Yani, Sp.B Subsp. Ped (K), dr. Bermansyah, Sp.B. FCSI, B.TKV(K) VE, dan Dr.dr.Desak Suprabawati, Sp.B Subps.Onk (K). Hadir dalam acara tersebut Rektor bersama Wakil Rektor Bidang Akademik Unsoed, Dekan FK Unsoed beserta jajarannya, tim dari Departemen Ilmu Bedah FK Unsoed, Direktur RSMS yang diwakilkan oleh Wakil Direktur Pelayanan dan Kerjasama, serta direktur dari RS Jejaring FK Unsoed.
Dalam sambutannya Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. H. Akhmad Sodiq, M. Sc. Agr menyampaikan dukungannya terhadap Fakultas Kedokteran Unsoed Untuk mendirikan PPDS-1 Ilmu Bedah. Keberadaan dokter bedah di Indonesia masih sangat dibutuhkan, tidak hanya jumlah namun juga aspek pemerataannya di daerah-daerah. Dalam konteks ini, Unsoed dengan pola ilmiah pokoknya pada pengembangan sumberdaya perdesaan, melihat bahwa pemenuhan dokter bedah di daerah-daerah yang bukan perkotaan menjadi sangat urgen. “Melalui ketersediaan serta tentunya kualitas dokter bedah di berbagai daerah, tentunya akan berdampak pada semakin semakin tertanganinya permasalahan kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan hal-hal yang harus ditangani oleh dokter bedah”, ungkap Rektor.
dr. Tri Budiyanto, Sp.U mewakili Direktur RSUD.Prof.Dr. Margono Soekarjo dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan dukungannya terhada rencana pendirian PPDS -1 Ilmu Bedah tersebut, bahkan fasilitas di RSMS dinilai sudah cukup untuk menerima calon Residen Bedah. Begitupun dengan kasus yang ada di RSMS dirasa cukup memenuhi kompetensi Residen PPDS Bedah.
Sementara itu, kesiapan Departemen Ilmu Bedah FK Unsoed disampaikan oleh dr. M. Yamsun, SpB(K)Onk dalam paparannya. “Secara SDM FK Unsoed sudah siap untuk PPDS-1 Bedah, begitupun dengan fasilitas yang dimiliki dan Kerjasama yang telah terjalin dengan RS Pendidikan Utama dan RS jejaring dirasa sudah cukup memenuhi syarat untuk pendirian PPDS”, jelasnya.
Pada visitasi tersebut, Asesor memberikan beberapa masukan diantaranya agar Departemen Bedah FK Unsoed segera melengkapi apa yang tertuang dalam Per Konsil no 78 tahun 2020 sehingga rekomendasi dari Kolegium Ilmu Bedah Indonesia (KIBI) segera turun. Dalam acara Visitasi tersebut, tim Asesor juga melakukan telusur lapangan, melakukan peninjauan fasilitas pendidikan Departemen Ilmu Bedah di RSUD. Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
#unsoedmajuterus
#merdekamajumendunia