Skip to main content

Akademisi Faperta UNSOED Berikan Materi Tentang Ekspor Buah

[unsoed.ac.id, Kam, 24/06/21] Dosen Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Faperta Unsoed) menyampaikan materi dalam bimbingan teknis ekspor buah di Kabupaten Banyumas, Kamis 17 Juni 2021. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Karantina Pertanian Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap ini, dua Dosen Faperta Unsoed berkesempatan menjadi pemateri, yaitu Etik Wukir Tini, S.P.,M.P dan Arief Sudarmaji, S.T.,M.T.,Ph.D. 

Acara yang bertempat di Tegar Galur Farm Bantardau, Plana, Somagede, Kabupaten Banyumas, bertujuan untuk memberikan bimbingan teknis kepada petani buah di Kabupaten Banyumas untuk mendukung peningkatan ekspor komoditas pertanian.

Dalam kesempatan tersebut Etik Wukir Tini, S.P.,M.P menyampaikan materi tentang pengelolaan pascapanen buah dan sayur.  Diungkapkannya bahwa salah satu permasalahan yang dihadapi dalam bisnis agribisnis buah dan sayur adalah kehilangan hasil yang tinggi setelah komoditas dipanen. “Hal ini membutuhkan penanganan pascapanen yang tepat sehingga menghasilkan keuntungan optimal bagi petani”, ungkapnya. Penanganan pascapenen diperlukan untuk pasar tradisional, modern, apalagi untuk ekspor.  Berbagai teknik penanganan pascapanen disampaikan oleh Dosen Jurusan Agroteknologi Faperta UNSOED ini.

Setelah para peserta memahami penanganan pascapanen, materi selanjutnya adalah Pengujian Komoditas Pertanian (Buah-Buahan) Berbasis Instrumental Technique yang disampaikan oleh Arief Sudarmaji, S.T.,M.T.,Ph.D.  Diungkapkan oleh pembicara kedua ini bahwa komoditas buah-buahan sangat bervariasi dan memiliki perbedaan dalam penanganannya. “Ada banyak atribut mutu yang biasa diperhatikan seperti penampakan fisik, tekstur, rasa, ukuran, aroma, dan kadar nutrisi,” jelasnya.  Untuk mengetahui mutu atau melakukan evaluasi mutu bisa dilakukan melalui indera manusia namun memiliki berbagai kelemahan.  Evaluasi mutu dapat dilakukan melalui instrumental technique

“Prinsip evaluasi mutu berbasis instrumental technique adalah memberi perlakuan (pemberian) pada komoditas pertanian, dalam hal ini berupa ENERGI, yang kemudian energi yang telah mengenai komoditas pertanian ditangkap oleh sensor untuk diamati gejala perubahan energinya dan dikorelasikan dengan atribut mutu,”jelasnya. 

Dosen Teknik Pertanian ini mengungkapkan bahwa evaluasi mutu terkait sifat optis biasanya menggunakan pengolahan citra, untuk sifak mekanis menggunakan pemberian getaran dan atau suara, untuk evaluasi sifat kimiawi bisa dengan e-nose atau penciuman elektronik, dan e-tounge atau perasa elektronik sedangkan untuk keperluan x-ray bisa dengan ct scan, MRI, NMR.  Lebih lanjut juga dijelaskan tentang berbagai penelitian yang dilakukannya dalam berbagai komoditas Melalui kegiatan ini diharapkan ekspor komoditas pertanian di Kabupaten Banyumas dapat ditingkatkan.  Hadir juga dalam kegiatan ini perwakilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, pimpinan PT Nusantara Segar Global eksportir buah. (RL)

#unsoedmajuterus