Skip to main content

Sandiaga Uno Dorong Inovasi dan Kolaborasi dalam Semnas HMTE UNSOED

[unsoed.ac.id, Sab, 09/10/21] Satu-satunya sumber daya yang tidak bisa digantikan teknologi adalah sumber daya intelektual, yang salah satunya tercermin dalam kebangkitan ekonomi kreatif. Kegiatan ini, dapat mengembangkan masyarakat ekonomi kreatif yang berdaya saing di era digital, pemanfaatan kreatifitas, keterampilan dan bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan dalam rangka keikutsertaan pembangunan nasional di era digitalisasi.

Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HMTE) Fakultas Teknik Unsoed menyelenggarakan Seminar Nasional, yang berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting, Sabtu (09/10). Seminar nasional dalam rangka Dies Natalis HMTE ini mengangkat tema “Peluang Ekonomi Kreatif Di Era Digital”. Hadir sebagai narasumber Sandiaga Salahuddin Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Kamrussamad  (Founder KAHMI Preneur & Anggota DPR RI Komisi XI), dan Irwan Fakhruddin (Co-Founder Membumilestari).

Mewakili Rektor, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan & Alumni / WR III Dr.Kuat Puji Prayitno SH.,M.Hum dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya yang luar biasa, dan mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya seminar nasional. WR III mengungkapkan bahwa tema yang yang diangkat sangat menarik sekali, dan di aplikasikan perguruan tinggi untuk meningkatkan peningkataan perekonomian nasional. “Unsoed sangat berterima kasih kepada para narasumber, di kesibukannya masih meluangkan waktu untuk Unsoed untuk berbagi pengetahuan”, ungkap WR III. Lebih lanjut WR III menyampaikan bahwa adanya kebijakan IKU, salah satunya diukur kemampuan perguruan tinggi unruk menghasilkan lulusan, dimana kurang dari 6 bulan sudah bisa bekerja / berwisrausaha. Begitu pula adanya program terkait kewirausahaan yaitu program KBMI, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang semuanya mendorong untuk bisa mengembangkan jiwa kewirausahaaan. Unsoed khsususnya mempunyai divisi terkiat kewirausahaan dan memiliki gedung kewirausahaan yang menjadi tempat berwirausaha, dan adanya materi perkuliahaan kewiarusahaan. “Semoga menjadi pemicu, penyemangat & bahan bagaimana kewirausahaan bisa dikembangkan di Unsoed”, harap WR III.

Dalam seminar nasional Sandiaga Salahuddin Uno (Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif), menyampaikan ekonomi kreatif adalah perwujudan nilai tambah dari sutau hak kekayaaan intelektual yang lahir dikreativitas manusia berbasis ilmu pengetahuan, warisan budaya, dan teknologi. Permasalahaan ekonomi kreatif antara lain 9% UMKM memanfatkan teknologi informasi & komunikasi secara optimal, 83,32% pelaku usaha belum berbadan hokum, 88,95 % belum memiliki HAKI, 93,37% usaha kreatif menggunakan modal sendiri, dan 92,56% usahaa kreatif, pendapatan rata-ratanya di bawah Rp. 300 Juta per tahun. Lebih lanjut Sandiaga Uno menyampaikan tentang Platform Kerja Kemenparekraf 2021 yaitu Inovasi, Adaptasi, dan Kolaborasi. “Pariwisata & ekonomi kreatif bangkit, lapangan kerja kembali terbuka luas”, ungkap Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif.

Kamrussamad  (Founder KAHMI Preneur & Anggota DPR RI Komisi XI) menyampaikan bahwa pemuda memiliki peran untuk membangkitkan ekonomi kreatif di Indonesia, antara lain sebagai konsumen dengan menggalakkan kampanye bangga buatan Indonesia. Sedangkan sebagai pelaku usaha dengan beradaptasi mengubah bisnis konvensional ke bisnis digital, berinovasi dengan merubah tantangan menjadi peluang, dan juga berkolaborasi dengan memperluas jaringan / pasar. Menurut Kamrussamad, terdapat sejumlah tantangan ekonomi kreatif di Era Digital yaitu persaingan usaha yang lebih ketat, terjadinya pergeseran permintaan, dan peran yang tergantikan oleh teknologi. “Menjadi entrepreneur di tengah pandemi diawali dengan niat yang kuat, belajar dari kesuksesan orang lain, rancang dan fokus pada bisnis plan, dan menyiapkan modal”, jelas Kamrussamad.

Sementara itu Irwan Fakhruddin (Co-Founder Membumilestari) menjelaskan tentang revolusi kreatif dari Desa. Desa  merupakan gudangnya kreativitas, terdapat 17 subsektor ekonomi kreatif ada di desa. Sumberdaya desa harus diintervensi dengan kreativitas dan dibuatkan ekosistemnya. “Kedekatan sumberdaya dengan pengolahan produsen dan konsumen menjadi keniscayaan masa depan. Ciptakan market baru dan sustainable disekitar kita dengan cara kolaborasi”, urainya. 

Acara dihadiri oleh juga Wakil Rektor Bidang Akademik, Dekan fakultas Teknik, perwakilan dari Pemda Purbalingga, para dosen, mahasiswa, dan peserta yang lain. Tercatat 265 peserta mengikuti acara ini. Kegiatan berlangsung menarik terlihat antusiasme peserta pada saat pemaparaan materi dan sesi tanya jawab.

#unsoedmajuterus