Skip to main content

UNSOED Gelar FGD Tentang Membangun Masyarakat Informasi

[unsoed.ac.id, Jum, 10/03/23] Bertempat di Elsotel Purwokerto, Jumat (10/3) berlangsung kegiatan Focus Grup Discussion “Membangun Masyarakat Informasi: Paradoks antara Transparansi dan Pengecualian Informasi Publik”.  Kegiatan yang dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor, Para Dekan, Tim PPID dan Tim SIAPP menghadirkan pembicara Fb. Fx. Handoko Agung Saputro, S.Sos. (Komisioner Komisi Informasi Pusat).

Setiyabudi, S.E. M.M (Kepala Biro Perencanaan Kerja Sama Informasi dan Hubungan Masyarakat Unsoed) dalam sambutannya menyampaikan bahwa keterbukaan informasi ini memang sudah cukup lama diundangkan tahun 2014, dan undang-undang ini lahir sebagai respon atas tuntutan reformasi yaitu transparansi jadi setiap badan publik di Indonesia, harus memberikan akses publik masyarakat seluas-luasnya. “ini merupakan paradigma baru keterbukaan informasi publik dimana paradigma lama Informasi Publik itu bersifat tertutup artinya bahwa informasi publik semuanya tertutup kecuali yang diizinkan oleh siapa biasanya oleh pimpinan, namun di paradigma baru informasi publik semuanya terbuka kecuali yang dikecualikan”, ungkapnya

Lebih lanjut Kepala Biro mengatakan kita harus menyikapi bersama karena memang eranya sudah berbeda, era yang semula tertutup menjadi era yang terbuka. “Karena itulah Unsoed tengah dan terus berupaya untuk menjalankan undang-undang ini dari awal sudah ada peraturan Rektor. Alhamdulillah kemarin juga kita mendapatkan penghargaan pada kategori tertinggi yaitu Informatif dua tahun berturut-turut”, jelas Setiyabudi, S.E. M.M.

Rektor Unsoed Prof.Dr.Ir Akhmad Sodiq M.Sc., Agr., IPU dalam sambutan pada saat membuka acara mengungkapkan bahwa terkait dengan transformasi pendidikan tinggi kita selalu diminta untuk meningkatkan kualitas layanan diantaranya adalah layanan utama kalau di pendidikan tinggi adalah meningkatkan kualitas lulusan mahasiswa, kualitas dosen, tenaga pendidik, dan kualitas kurikulum. Selain itu di saat yang bersamaan juga ada transformasi digital.

Rektor menambahkan, kalau di Akademik sudah terbiasa dengan jurnal-jurnal pun bervariasi ada jurnal yang berbayar atau jurnal yang tidak berbayar, kalau berbayar biasanya akan mudah sekali untuk akses tapi sifatnya private kalau tidak berbayar biasanya harganya relatif murah.”Semoga kita bisa memperbaiki terutama adalah kinerja yang ada di perguruan tinggi, dan adanya Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa untuk informasi terbuka dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat”, harapnya.

Dalam Pemaparannya Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja sama dan Hubungan Masyarakat / WR IV Dr.Sos. Waluyo Handoko, S.IP., M.Sc. menyampaikan materi tentang “Peran Strategis PPID Unsoed dalam Membentuk Masyarakat (Kampus) Informasi”. Sedangkan Fb. Fx. Handoko Agung Saputro, S.Sos. Komisioner Komisi Informasi Pusat menyampaikan materi tentang “Membangun Masyrakat Informasi: Paradoks Transaparansi dan Pengecualian Informasi Publik”.

#unsoedmajuterus

#merdekamajumendunia