Skip to main content

UNSOED Peroleh Bibit Kopi & Kelapa Dari BPSI-TRI Kementerian Pertanian

[unsoed.ac.id, Jum, 18/08/23] Sebuah kerja sama penting terjalin antara Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) dengan Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Industri dan Penyegar (BPSI-TRI) Kementerian Pertanian. Delegasi UNSOED yang terdiri dari  Wakil Rektor Bidang perencanaan, Kerja Sama dan Humas / WR IV Dr.Sos Waluyo Handoko,SIP.,M.Sc, Kepala Badan Pengelola Usaha (BPU) Dr.Adi Indrayanto,SE.,M.Sc , serta Sumitro Budi, Sub Koordinator Layanan Kerja Sama diterima Kepala BPSI-TRI, Dr. Tedy Dirhamsyah,S.P., MAB di Kantor BPSI-TRI Parungkuda,Sukabumi pada tanggal 16 Agustus 2023. Pertemuan kedua belah pihak berlangsung dengan penuh keramahan dan kehangatan.

Dr. Tedy Dirhamsyah,S.P.,MAB, yang juga merupakan alumni dari Fakultas Pertanian UNSOED, menyampaikan bahwa tugas pokok BPSI-TRI adalah pengujian standar instrumen pertanian, serta penyediaan benih unggul berkualitas dan bersertifikasi. Komoditas utamanya adalah tanaman industri (karet) dan penyegar (kakao, kopi dan teh). Menempati lahan seluas kurang lebih 159 ha yang dikelola dibawah BPSI-TRI, terdapat 774 varietas/jenis kopi, kakao, karet dan teh dimana 245 diantaranya adalah varietas kopi dan 40 jenis karet. Di lahan tersebut terdapat jenis kebun produksi dan kebun koleksi.

“Adapun untuk jenis kopi terbanyak yang ada sebagian besar adalah kopi robusta, liberica yang tumbuh di 480-492 mdpl, serta arabica serta yang dapat timbuh secara maksimal di atas 800 mdpl. Tanaman lain yang terdapat di lahan tersebut antara lain kelapa, kayu manis dan kemiri sunan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Dr. Tedy  mengatakan bahwa ada beberapa inovasi teknologi yang telah dikembangkan seperti pengembangan teknologi tanaman kopi yaitu teknologi proses Binturong yang didapat dari fermentasi saliva artificial yang dilakukan di laboratorium dengan mengambil saliva sejenis binatang Binturong asal Sulawesi Selatan. “Disamping pengembangan CPO sebagai biodisel dengan nama B100, kemiri sunan juga sudah dikembangan dengan teknologi menjadi penghasil biodiesel  yang dapat menjadi solusi energi untuk masa depan,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut UNSOED yang diwakili oleh Bidang perencanaan, Kerja Sama dan Humas / WR IV Dr. Sos Waluyo Handoko,SIP.,M.Sc menerima pemberian bibit kopi arabica secara gratis sebanyak 7000 buah yang akan dikirim dalam dua tahap. Tahap pertama  4500 bibit akan langsung dikirim dan sisanya akan dikirim pada tahap ke dua. Bibit yang lain yang akan dikirimkan adalah  bibit kelapa sebanyak 700 bibit. Pemberian bibit kopi arabica dan kelapa dilakukan secara simbolis oleh Dr. Tedy Dirhamsyah,S.P,MAB kepada WR IV.

WR IV menyampaikan bahwa pemberian bibit akan ditanam di lahan hutan Karanjengkol, Purbalingga. Pemberian bibit ini yang nantinya akan dikelola oleb BPU UNSOED, akan sangat bermanfaat untuk dikelola sebagai unit bisnis yang  cukup menjanjikan. “Disamping sebagai pemasukan/ RGU bagi UNSOED, tanaman-tanaman ini nantinya dapat dijadikan sebagai penelitian dan juga edukasi,” ungkap WR IV.

#unsoedmajuterus

#merdekamajumendunia