Skip to main content

Webinar Ulas Aspek Tanah dan Pengelolaan Budidaya Tanaman

[unsoed.ac.id, Sel, 24/11/20] Kondisi Agroklimat khususnya tanah di Banyumas Raya beragam. Salah satu yang harus mendapatkan perhatian adalah Lahan-lahan tidur atau marginal. Potensi untuk dijadikan area budidaya sangat memungkinkan jika mendapat “treatment” yang sesuai. Lahan-lahan marginal merupakan lahan yang memiliki tingkat kesuburan rendah (lahan pasir, bekas pertambangan), yang rusak karena erosi (lahan kering berlereng, lahan semak belukar, lahan berbatu), tergenang air secara periodik (lahan rawa lebak maupun rawa pasang surut), dan lahan-lahan tercemar buangan limbah atau sedimentasi (Renstra BBSDLP 2015-2019)

Dalam rangka mencari solusi untuk mengatasi kondisi lahan marginal, Jumat tanggal 20 November 2020  Jurusan Agroteknologi mengadakan Webinar dengan topik:  Aspek Tanah Dan Agroklimat Dan Pengelolaannya Untuk Budidaya Tanaman. Hadir sebagai narasumber yaitu: Dr. Ir. Mohammad Nurcholis, M.Agr dari Prodi Ilmu Tanah Universitas Pembangunan Nasional, Dr. Ir Ismangil, M.S dan Dr. Ir Tamad, M.Si. Ketiganya merupakan Dosen Agroteknologi dari kepeminatan Ilmu tanah dan ahli di bidang Kimia Tanah.

Kegiatan di buka oleh Ketua Jurusan Agroteknologi Prof. Dr. Ir. Sakhidin, MP. Dalam webinar ini mengulas mengenai penyebab kondisi lahan marginal, antara lain yaitu Kekeringan, Geologi strtktur: areal sesar cepat kering, Volkanisme (penibunan material, tetapi bersifat sementara), Lereng curam, Jeluk tanah dangkal, Kemasaman tanah tinggi, Kegaraman tanah, Kontaminasi, Jenuh air, dan Antropogenik.

Dipaparkan bahwa treatment yang dapat diberikan tergantung penyebab dan sifat tanah yang ada, antara lain yaitu dengan penambahan bahan pembenah tanah seperti, bahan organik, dolomit, biochar dan melakukan konservasi dengan menanam jenis tanaman yang dapat mengikat air untuk mencegah terjadinya pencucian tanah oleh air hujan.

Terlihat antusiasme audiens pada saat sesi tanya jawab. Diharapkan kegiatan webinar ini dapat meningkatkan atmosfer akademik sebagai landasan pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyarakat dalam memberikan treatment yang tepat agar lahan dapat digunakan untuk budidaya tanaman.

Maju Terus Pantang Mundur, Tidak Kenal Menyerah!(ohr faperta)