Skip to main content

Workshop Pangrukti Layon dan Penyusunan Buku bagi Penghayat Kepercayaan

[Unsoed.ac.id, Sebagai salah satu bagian dari keyakinan Warga Negara Indonesia, Kepercayaan Terhadap Tuhan YME juga mendapatkan tempat untuk tumbuh, berkembang, dan menjalankan keyakinannya.  Sebagai salah satu bagian dari pelestarian nilai budaya, Pustakawan UNSOED, Feby Lestari Supriyono mendapatkan fasilitasi dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta melalui dana Fasilitasi Pelestarian Nilai Budaya tahun 2021 untuk melaksanakan workshop pangrukti layon dan penyusunan buku bagi penghayat kepercayaan.  Kegiatan workshop dilaksanakan Himpunan Kebatinan Rukun Warga di Desa Kalibagor, Banyumas sedangkan penyusunan buku dilakukan sejak September hingga Oktober 2021.

Workshop pangrukti layon bertujuan untuk memberikan pelatihan pangrukti layon atau perawatan jenazah kepada para penghayat kepercayaan di Kabupaten Banyumas dengan tatacara adat Jawa. Workshop dimulai dari tatacara pemandian layon, pembungkusan layon, SembahHyangan layon, nguntabke layon dan penguburan. Diungkapkan oleh Feby bahwa Pangrukti Layon merupakan salah satu ritual yang digunakan warga  Penghayat Kepercayaan khususnya di Jawa Tengah untuk merawat layon/jenazah serta menghantarkan layon/jenazah ke tempat peristirahatan terakhir untuk menghadap Sang Pencipta atau Paraning Dumadi.

Selain workshop, kegiatan lanjutannya adalah dokumentasi ajaran Himpunan Kebatinan Rukun Warga dalam bentuk buku. Penyusunan buku ini dilaksanakan selama bulan September-Oktober 2021. “Minimnya kodifikasi ajaran spiritual bangsa Indonesia melatar belakangi kegiatan penulisan buku ini,” jelasnya. Buku yang disusun berjudul ‘Kawruh Rasa Sejati : Piwulang Ajaran himpunan kebatinan Rukun Warga’.  Selama ini ajaran yang disampaikan oleh sesepuh paguyuban lebih sering dilakukan dengan cara lisan pada saat kegiatan sarasehan sehingga dokumentasi secara tertulis kurang diperhatikan. “Penulisan buku ini diharapkan menjadi momentum untuk dapat menggali lebih dalam serta pendokumentasian ajaran Himpunan Kebatinan Rukun Warga agar dapat digunakan untuk meningkatkan wawasan dan kualitas spiritual para penghayatnya,” ungkapnya

Dua kegiatan tersebut mendapat dukungan penuh dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta melalui dana Fasilitasi Pelestarian Nilai Budaya tahun 2021. Penerima fasilitasi tersebut adalah Feby Lestari Supriyono, Pustakawan UNSOED dan salah seorang Penghayat Kepercayaan dari Himpunan Kebatinan Rukun Warga yang berpusat di Kabupaten Banyumas. Fasilitasi tersebut sangat membantu organisasi dalam mengembangkan ajarannya melalui pelatihan dan penulisan buku. “Harapan ke depan agar kegiatan fasilitasi tersebut dapat diberikan secara kontinyu untuk menyasar pada setiap paguyuban kepercayaan yang ada di tiga wilayah binaan BPNB D.I Yogyakarta, yaitu Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta dan Jawa Timur,” jelasnya. (Feby Lestari S/Sulistiani Winarsih/-Red)