Ministerial Lecture: Strategi Memenangkan Persaingan Dalam Dunia Kerja
[unsoed.ac.id, Sel, 13/12/22] Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) bersama Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia menyelenggarakan Ministerial Lecture dengan tema "Strategi Memenangkan Persaingan Dalam Dunia Kerja", Selasa (13/12). Ministerial Lecture menghadirkan Keynote Speaker Prof. Anwar Sanusi, Ph.D (Sekjen Kemnaker Republik Indonesia). Opening Speaker oleh Prof.Dr.Ir Akhmad Sodiq M.Sc.,Agr (Rektor Unsoed), dan sebagai pembicara Dr. Siti Kunarti, S.H., M.Hum (Pakar Hukum Ketenagakerjaan).
Acara yang dimoderatori oleh Supriyanto, S.Si., M.Si (Puskor Kependudukan dan Lansia LPPM Unsoed), bertempat di Gedung Roedhiro lantai III Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB) Unsoed dan diikuti oleh 287 mahasiswa.
Rektor Unsoed Prof.Dr.Ir Akhmad Sodiq M.Sc.,Agr dalam pembukaannya menyampaikan Saat ini kita berada dalam situasi di mana kualifikasi dan kompetensi adalah sesuatu yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Industri, dunia usaha dan kerja membutuhkan kapasitas SDM yang unggul dan berdayasaing sekaligus lentur dan adaptif dengan dinamika dan kebutuhan pasar. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset & Teknologi melalui kebijakan MBKM telah menyelaraskan hal tersebut. Melalui 8 Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) di luar kampus.
“Secara khusus, Unsoed menerjemahkan kebijakan MBKM tersebut dalam konsep Merdeka, Maju dan Mendunia, dengan harapan, lulusan Unsoed mampu memilih dan terpilih berkiprah di manapun, lulusan Unsoed menunjukkan keunggulan kompetitifnya serta lulusan Unsoed siap untuk menjadi profesional yang diakui hingga di level internasional”, demikian ungkap Rektor.
Rektor sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ministreal lecture, di mana secara langsung Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan RI menjadi keynote speaker-nya. Rektor berharap, kuliah umum ini memberikan pemahaman yang lebih komprehensif bagi mahasiswa Unsoed, khususnya tentang strategi dalam memenangkan dunia kerja.
Prof. Anwar Sanusi, Ph.D (Sekjen Kemnaker Republik Indonesia) dalam pemaparannya menyampaikan mengenai kondisi pasar tenaga kerja Indonesia. Dalam dunia ketenagakerjaan bisa dilihat dari dua sisi yaitu kondisi sisi supply pasar kerja, terkait dengan ketersediaan pasar kerja. “Pada sisi supply, Indonesia sedang mengalami 2 (dua) transformasi struktur angkatan kerja yaitu transformasi struktur kewilayahan Angkatan kerja dari perdesaan ke perkotaan, dan transformasi struktur pendidikan angkatan kerja”, urai Prof. Anwar Sanusi.
Sedangkan dilihat dari kondisi sisi demand pasar tenaga kerja Indonesia. Menurut Prof. Anwar Sanusi sejak tahun 2015 penciptaan lapangan kerja cenderung semakin terkonsentrasi di daerah perkotaan. Selain itu penciptaan lapangan kerja pada lapangan kerja tersier dan sekunder relatif meningkatkan dibandingkan sektor primer.
Lebih lanjut disampaikan mengenai perkembangan ekonomi digital yangmana ekonomi digital disuatu negara bertumbuh secara bertahap mulai dari lingkaran terkecil di sektor IT, kemudian muncul layanan digital & platform economy, hingga seluruh sektor ekonomi yang akhirnya terdigitalkan.
“Dalam hal pekerja freelance – online dibidang kreatif dan multimedia, Indonesia memiliki porsi supply kelima terbesar di dunia, yaitu 3,2 % dari total pekerja tersebut di seluruh dunia”, ungkap Prof. Anwar Sanusi.
Terkait kebijakan pemerintah Indonesia di bidang ketenagakerjaan yaitu adaptif, resilien, dan inklusif. Terdapat 9 lompatan Kementerian Ketenagakerjaan yaitu Transformasi Balai Latihan Kerja, Link and Match Ketenagkerjaan, Transformasi Program Perluasan Kesempatan Kerja, Pengembangan Talenta Muda, Perluasan pasar Kerja Luar negeri, Visi Baru Hubungan Industrial, Reformasi pengawasan Ketenagkerjaan, Pengembangan Ekosistem Digital Ketenagakerjaan, dan Reformasi Birokrasi.
Pada kesempatan tersebut Prof. Anwar Sanusi memberikan saran kepada tenaga kerja muda agar jangan takut terhadap digitalisasi, karena kebutuhan di pasar kerja pada era digital lebih membutuhkan softskill dan strategi pembelajaran; pemecahan masalah yang kompleks; pemikiran & analisis yang kritis; kreativitas, keorisinilan, dan berinisiatif; serta kepemimpinan dan pemberi pengaruh sosial. Selain itu juga agar jangan pernah berhenti belajar dan jangan mudah menyerah terhadap persaingan di pasar kerja, dan terus membangun branding keterampilan diri.
Sementara itu Dr. Siti Kunarti, S.H., M.Hum menyampaikan materi yang berjudul “Gali potensi dan mulai langkah susksesmu dari sekarang!”. Diuraikan bahwa terdapat 23 atribut softskill yang dominan dibutuhkan di lapangan kerja yaitu inisiatif, etika / integritas, berfikir kritis, kemauan belajar, komitmen, motivasi, bersemangat, dapat diandalkan, komunikasi, kreatif, kemampuan analitis, dapat mengatasi stress, manajemen diri, menyelesaikan persoalan, dapat meringkas, kooperatif, fleksibel, kerja dalam tim, mandiri, mendengarkan, Tangguh, berarguemn logis, dan manajemen waktu.
Dr. Siti Kunarti juga berbagi tips dalam memilih pekerjaan yaitu carilah posisi manajemen trainee (MT) atau posisi yang sesuai dengan passion & persyaratan, kenali “aset”mu yaitu skill & passion, lihat peluang perkembangan karir di perusahaan tersebut.
Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan Kesepahaman Bersama / MoU antara Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dan Unsoed tentang “Peningkatan Sumber Daya Manusia, pengkajian, Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam Rangka Mendukung Pembangunan Ketenagakerjaan”. Kesepahaman Bersama ditandatangani oleh Prof. Anwar Sanusi, Ph.D (Sekjen Kemnaker Republik Indonesia), dan Prof.Dr.Ir Akhmad Sodiq M.Sc.,Agr (Rektor Unsoed).
Adapun Ruang lingkup Kesepahaman Bersama ini meliputi penyelenggaraan: Pelatihan dan Pengembangan sumber daya manusia; Pengkajian dalam mendukung kebijakan dan pembangunan di bidang ketenagakerjaan; dan Pengabdian masyarakat dalam mendukung program ketenagakerjaan.
#unsoedmajuterus
#merdekamajumendunia