Skip to main content

UNSOED Kenalkan Varietas Unggul Padi Fungsional

[unsoed.ac.id, Rab, 13/04/22] Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) melalui riset keilmuan yang bersifat multidisiplin, mendukung peningkatan ketangguhan masyarakat Desa Linggasari yang didominasi petani melalui pengembangan petani sehat dan berdaya. Dyah Susanti,SP.,MP. memaparkan bahwa tim peneliti yang diketuai Dr.Dwi Sarwani Sri Rejeki,S.KM,M.Kes. (Epid) dari Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan (FIKes Unsoed), dan  beranggotakan Dr.Dwita Dharmawati,S.E.,M.Si.Akt. (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed), Dyah Susanti,S.P.,M.P. (Fakultas Pertanian Unsoed) bersama dr.M.Zaenuri Syamsu Hidayat,Sp.KF., M.Si.Med. (Fakultas Kedokteran Unsoed) berkolaborasi mengkaji dan merumuskan intervensi ilmu dan teknologi yang dapat meningkatkan kesehatan dan keberdayaan petani secara terintegrasi, dari berbagai aspek keilmuan, yaitu kedokteran, kesehatan masyarakat, ekonomi dan bisnis, serta pertanian.

Kajian dan rumusan intervensi teknologi yang diterapkan menurut Dyah Susanti,SP.,MP. dari aspek pertanian, adalah melalui pengenalan varietas unggul padi fungsional dan budidaya secara sehat. Budidaya sehat varietas unggul padi fungsional ini bertujuan mendorong agar petani mampu menghasilkan produk pertanian yang sehat, berdaya hasil dan bergizi tinggi. “Sehingga diharapkan petani memiliki nilai tawar yang tinggi dalam memasarkan produk pertaniannya, sekaligus sebagai langkah antisipasi jatuhnya harga gabah pada saat panen raya”, ungkapnya.

Pada kaji terap yang dilakukan oleh Dyah Susanti, S.P., M.P., bersama dua mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Unsoed yaitu Fahmi Adi Satria dan Aisyah Nur Rahmawati, dikaji pertumbuhan, produksi, dan kualitas hasil tiga varietas padi fungsional, yaitu padi protein tinggi Inpago Unsoed Protani, padi merah Inpari 24, dan padi hitam lokal genjah yang dibudidayakan secara organik dan dan non-organik.

“Selain memperbaiki penguasaan teknologi para petani, kaji terap varietas unggul padi fungsional ini juga dimaksudkan sebagai inisiasi peningkatan ketersediaan bahan makanan yang dapat menambah asupan gizi masyarakat Desa Linggasari”, jelasnya. Kecukupan pangan dan gizi, akan mendukung terbentuknya petani Seber, yaitu petani yang sehat dan berdaya. Selain untuk  meningkatkan kecukupan gizi petani dan masyarakat, Desa Linggasari diharapkan lebih lanjut dapat menjadi sentra produksi beras fungsional yang juga dapat mendukung ketersediaan beras bergizi bagi masyarakat luas, tidak terbatas pasa masyarakat setempat.

Dyah Susanti,SP.,MP. menambahkan bahwa pada pelaksanaan panen kaji terap, Jumat 8 April 2022, hadir Kepala Desa Linggasari ITuti Irawati, S.Sos. dan Ketua Gapoktan Desa Linggasari, Sucipto Toto Susworo bersama para petani, tim riset keilmuan yang terdiri atas dosen dan mahasiswa. Kepala Desa dalam sambutannya menyampaikan dukungan sepenuhnya terhadap riset dan program yang sedang dilaksanakan dalam rangka mengupayakan ketangguhan Desa Linggasari melalui penguatan petani sehat dan berdaya.

Ketua Gapoktan juga menyampaikan respon positif para petani, bahwa varietas-varietas unggul padi fungsional yang dikenalkan pada kaji terap ini, khususnya padi protein tinggi dan padi merah menunjukkan pertumbuhan dan produksi yang lebih baik dibanding padi-padi yang sebelumnya dikembangkan petani Desa Linggasari. “Hal ini menumbuhkan antusiasme para petani untuk mengembangkan lebih lanjut, dan semakin banyak nantinya yang membudidayakan pada musim tanam berikutnya, khususnya padi protein tinggi Inpago Unsoed Protani”, ujarnya. Menurutnya beberapa petani yang juga telah mencoba menanam varietas ini, melaporkan mendapatkan hasil lebih tinggi dibandingkan pengalaman menggunakan varietas lain sebelumnya.

#unsoedmajuterus