Seminar Internasional The 2nd ICETIR 2020
[Unsoed.ac.id, Minggu, 6/09/2020] Meski dalam situasi pandemi Covid-19, tak berarti pertanggungjawaban para peneliti berhenti. Kali ini, para peneliti di bidang teknologi dari berbagai belahan dunia bertemu pada ajang Seminar ICETIR (International Conference on Engineering, Technology and Innovative Researches) 2020 yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman 2 September lalu. Mengangkat tema Sustainable Engineering and Technology for Reshaping our Community, seminar ini mempertemukan ide dari para peneliti di bidang keteknikan.
Sebagai pembicara keynote pertama pada seminar ini adalah Prof. Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG Republik Indonesia. Beliau memaparkan materi tentang “Strategy Mitigation In Multihazard Early Warning Sistem”. Indonesia sebagai daerah yang dilalui oleh ring-fire, dan juga merupakan daerah yang merupakan pertemuan beberapa lempeng benua, tentu memiliki potensi bencana yang tidak sedikit. Dalam hal ini, BMKG melakukan proses pemantauan dan mitigasi terkait berbagai aktivitas bumi seperti gempa bumi, gunung meletus dan tsunami. Hal ini sangat penting untuk meminimalisir dampak dari bencana yang terjadi.
Sementara itu Pembicara keynote kedua pada seminar ini adalah Prof. Shih-Hsien Yang dari National Cheng Kung University (NCKU), Taiwan. Beliau menyampaikan pengalamannya pada pembangunan infrastruktur di negaranya kepada peserta seminar ICETIR 2020. Di NCKU, beliau banyak membimbing mahasiswa dari Indonesia dan masih memberikan kesempatan bagi yang berminat belajar mengenai teknik sipil di negaranya. Pembicara selanjutnya adalah Prof. Josaphat Tetuko S. S. dari Chiba University, Jepang. Profesor diaspora Indonesia ini menyampaikan materi yang berkaitan dengan Teknologi Radar yang dikembangkannya di Jepang. Beliau juga menawarkan kerjasama dan kesempatan studi lanjut di universitasnya kepada pelajar dari Indonesia. Paparan dilanjutkan oleh Dr. Jais Bin Lias dari Teknik Elekto Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM), berbagi pengalaman pada berbagai penelitian dalam bidang elektonika dan elektrikal yang dilakukannya.
Pembicara berikutnya adalah Kolonel Dr. Arwin D.W. Sumari dari Indonesian Air Force/Defense University/Polinema, Indonesia. Dr. Arwin yang merupakan perwira TNI Angkatan Udara ini memaparkan berbagai hal yang dilakukan dalam mengaplikasikan berbagai teknologi di angkatan udara Indonesia. Beliau juga berbagai hasil-hasil penelitiannya dalam bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), operasi siber, blockchain militer dan hal-hal yang berkaitan dengan pertahanan. Lebih lanjut, sebagai keynote terakhir pada seminar ini, Dr.Eng. Suroso, dari Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia memaparkan hasil-hasil penelitian bidang keteknikan, terutama terkait dengan berbagai riset yang dilakukannya di bidang teknologi inverter DC-AC.
Sesi kedua dari seminar yang bertemakan ini memaparkan sebanyak 65 buah makalah keteknikan yang berasal dari para peneliti dan akademisi seluruh dunia, antara lain: Indonesia, Malaysia, Jepang, Taiwan, Arab Saudi, dan Inggris. Antusiasme para peserta cukup tinggi, karena dari awal hingga akhir acara hampir tidak ada peserta yang offline. Salah satu peserta Seminar ICETIR 2020, Yogiek Indra Kurniawan, S.T., M.T., yang memaparkan materi terkait penerapan algoritma naive bayes, terpilih sebagai best presenter pada kegiatan ini. Ia mengungkapkan bahwa seminar daring ini sangat bermanfaat dan berguna bagi kemajuan riset, khususnya di bidang keteknikan. Bentuk pelaksanaan secara daring pun tidak menghambat semangat untuk berkarya.
Dekan Fakultas Teknik Unsoed, Dr.Eng Suroso, S.T.,M.T mengapresiasi penyelenggaraan seminar internasional ini dan memberikan rasa hormat kepada para pembicara yang telah berbagi pengetahuan pada even ini. Tak lupa Suroso juga mengapresiasi para pemakalah dari berbagai negara yang telah berpartisipasi pada kegiatan ini.
Pada akhirnya, acara ini ditutup oleh Ketua Penyelenggara, Sugeng Waluyo, M.Sc. “Saat ini, di seluruh dunia, masih dalam masa pandemi Covid19, namun bukan berarti kita harus menyerah dan tidak melakukan apa-apa,” ungkapnya. Seminar ICETIR 2020 merupakan salah satu bentuk perjuangan khususnya di bidang Keteknikan, Teknologi, dan Penelitian Inovatif. Dan secara umum, seminar ini berjalan dengan sukses berkat kerja keras dan kekompakan tim panitia pelaksana.(AF, YgR,HF)