Skip to main content

Anugerah Senator Indonesia B-52 Bidang Sastra

[unsoed.ac.id, Rab, 08/06/22] Bertempat di Aula Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unsoed berlangsung orasi Kebudayaan dan pemberian Anugerah Senator Indonesia B-52 Bidang Sastra dan Kebudayaan, Rabu (08/6). Acara ini merupakan rangkaian Dies Natalis FIB Unsoed. Hadir Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan & Alumni, Anggota DPD RI, tim Komisi Yudisial, para Dekan, Plt DIrekur Pascasarjana, para Ketua Lembaga, para pegiat budaya, para dosen, mahasiswa, dan undangan.

Anugerah Senator Indonesia merupakan penghargaan yang diinisiasi oleh Senator Indonesia B-52, Dr. Abdul Kholik SH.,M.Si (Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia). Penghargaan ini didedikasikan bagi siapa saja baik perseorangan, kelompok, atau organisasi yang memiliki sumbangsih ataupun peran yang berkontribusi besar bagi kemaslahatan dan kemanfaatan bagi masyarakat banyak. Pemberian penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi juga dimaksudkan untuk mendorong tumbuhnya sikap – sikap pengabdian kepada masyarakat atau negara. Semangat untuk berbuat baik bagi sesama, sikap yang menjunjung tinggi profesionalisme, prestasi diberbagai bidang, keteladanan yang dapat menjadi motivasi bagi generasi penerus maupun masyarakat pada umumnya. Memperkokoh tradisi sastra realisme di Indonesia dengan tanggap dan kritis terhadap masalah sosiokultural masyarakat pedesaan di tangannnya, sastra memainkan perannya yang wajar dalam kehidupan kita. Anugerah Senator Indonesia B-52 Bidang Sastra dan Kebudayaan diberikan oleh Dr. Abdul Kholik SH.,M.Si kepada Bapak Ahmad Tohari.

Dekan FIB Unsoed Dra. Roch Widjatini M.Si dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan guna menjadi tempat terselenggaranya Budayawan Banyumas yang terselenggara atas Kerjasama DPD RI dengan Unsoed. “FIB sangat mendukung terselenggaranya kegiatan ini dan semoga penganugerahan budaya ini dapat menambah pandangan dan daya promosi bagi FIB Unsoed”, ungkap Dekan. Bapak Ahmad Tohari merupakan tokoh yang membesarkan serta menguri-uri budaya banyumas, juga sering juga berkunjung ke FIB selain kegiatan akademis beliau juga merupakan dosen tamu dari Prodi Sastra Indonesia. Dekan juga menyampaikan bahwa tahun ini FIB Unsoed telah mencapai 8 tahun. Capaian prodi yang telah mencapai Akreditasi A lebih dari 70% dari prodi yang ada.  

Rektor Unsoed dalam testimoninya yang dibacakan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan & Alumni Dr.Kuat Puji Prayitno, SH.,M.Hum menyampaikan bahwa Bapak Ahmad Tohari, merupakan sosok yang tidak hanya seorang sastrawan atau budayawan, melainkan juga orangtua dan guru kita, yang  dalam berkaryamya senantiasa dilandasi oleh nilai-nilai kearifan lokal.   “Salah satu karya beliau yang bisa dikatakan sebagai magnus opum adalah Ronggeng Dukuh Paruk, yang mampu menghadirkan dinamika kehidupan masyarakat secara tersirat maupun tersurat di era tahun 60-an dengan penuh kelugasan sekaligus kearifan”, ungkap Rektor.

Baca juga : Mahasiswi UNSOED Tembus 20 Besar Fashion Designer Competition 2022

Lebih lanjut Rektor menyampaikan apresiasinya kepada Bapak Abdul Kholik, Senator atau Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Provinsi Jawa Tengah yang kebetulan merupakan alumni Fakultas Hukum Unsoed.  Tentu saja, sebagai representasi dari masyarakat, hal-hal yang menjadi tarikan nafas, aliran darah dan degup jantung  masyarakat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam penyelenggaraan tugas-tugasnya, termasuk dalam perikebudayaan. “Anugerah Senator ini tentunya merupakan komitmen dalam pemajuan kebudayaan, sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan atas keberagaman budaya,  dengan meletakkan masyarakat termasuk di daerah sebagai pemilik dan penggerak kebudayaan, sekaligus menjadi semangat menempatkan kebudayaan sebagai haluan pembangunan”, urai Rektor.

Pada kesempatan tersebut Bapak Ahmad Tohari berkesempatan menyampaikan orasi kebudayaan.

#unsoedmajuterus