“Balerami Udara (Bantal Leher Biji Rami Udara): Inovasi Refleksi Aman Di Kala Pandemi”
[unsoed.ac.id, Sel, 07/09/21] Pandemi covid-19 yang sedang terjadi di seluruh dunia berdampak bagi seluruh tatanan kehidupan, salah satunya adalah sistem dalam bekerja. Seluruh sektor dalam dunia pekerjaan kini sudah taka sing lagi dengan istilah Work From Home (WFH) atau Work From Office (WFO). Pasalnya sistem ini dilakukan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 kaitannya dengan Protokol Kesehatan berupa Social Distancing.
Kebijakan WFH-WFO diterapkan diseluruh sektor tanpa terkecuali. Akan tetapi permasalahan timbul yaitu banyaknya keluhan nyeri leher karena posisi tubuh yang tidak berubah selama beberapa jam. Belum lagi bagi para pekerja di sektor pendidikan yang harus menatap gawai atau layar digital saat pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Masyarakat yang berkegiatan di rumah cenderung kurang memerhatikan postur tubuh seperti posisi tubuh yang tengkurap, jarak mata yang terlalu dekat dengan layar gawai, serta tinggi meja dan kursi yang tidak sesuai. Akibatnya dapat muncul rasa sakit di bagian batang tubuh, yaitu leher, punggung, pinggang, pinggul, dan pantat (Sobirin, 2020).
Berdasarkan masalah tersebut, sebagai calon tenaga kesehatan di masa depan, tiga orang mahasiswa Kesehatan Masyarakat yaitu Sela Sri Ayuning, Nida Salma Mardiyyah dan Febe Brigita Imanuella membuat sebuah inovasi sebagai wujud solutif bagi permasalahan nyeri leher yang kini sedang dikeluhkan seluruh lapisan masyarakat. Berkat adanya kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, tim ini berhasil mendapatkan pendanaan dan dapat mewujudkan gagasan inovatifnya dengan dibimbing oleh Dosen Kesehatan Masyarakat pula yaitu Windri Lesmana Rubai S. Gz., MPH.
Sela Sri Ayuning mengungkapkan bahwa Balerami merupakan singkatan dari Bantal Leher Biji Rami. Dalam produk karya cipta yang dibuat, biji rami berperan sebagai bahan alternatif pengganti bahan sintetis seperti dakron yang ada pada bantal leher pada umumnya. Biji rami dipilih karena lebih ramah lingkungan dibandingkan dakron. Selain itu, adanya kandungan minyak lavender pada biji rami dipercaya dapat menyimpan suhu hangat yang dapat membuat seseorang menjadi rileks sekaligus dengan adanya aroma terapi tersebut diharapkan mampu membantu pengguna bantal menjadi lebih rileks dan mengurangi stress. “Balerami ini juga dapat dijadikan terapi sederhana yang mudah digunakan untuk mengurangi gejala nyeri leher dan stress”, ungkapnya.
Balerami terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan bawah berupa udara yang dapat dipompa sesuai keinginan pengguna, sedangkan lapisan atas merupakan lapisan yang berisi biji rami dengan aroma lavender. “Nyeri leher kerap kali dianggap sebagai permasalahan minor oleh sebagian masyarakat. Alih – alih berobat, minyak angin justru dijadikan langkah pertama saat nyeri tersebut datang. Kami berharap bahwa produk inovasi ini bisa mencegah nyeri leher yang sebenarnya bisa di antisipasi dari awal. Potensi minat pasar yang tinggi juga memotivasi kami dalam membuat produk, agar inovasi ini bisa terus dikembangkan hingga menjadi produk komersil yang nantinya bisa memberikan dampak secara ekonomi dan kesehatan tentunya” pungkasnya.
#unsoedmajuterus