Skip to main content

Dosen UNSOED Jadi Invited Speaker dalam China-ASEAN Mariculture Industry Development Forum

[unsoed.ac.id, Jum, 05/04/24] Rekognisi atau pengakuan kepakaran bidang keilmuan dosen adalah hal penting yang perlu ditingkatkan dalam hal keikutsertaan forum-forum ilmiah baik ditingkat nasional maupun internasional.

Prof. Maria Dyah Nur Meinita yang merupakan dosen  Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), dan juga Koordinator Program Studi Magister Bioteknologi Pertanian Unsoed mendapatkan kesempatan menjadi invited speaker dalam kegiatan konferensi internasional, “2024 China-ASEAN Mariculture Industry Development Forum”.  Forum yang berdampingan dengan konferensi “2024 Hong Kong-Zhuhai Macau Marine Industry Development Forum” diselenggarakan pada tanggal 4-8 Maret 2024 di Sun Yat Sen University, Zhuhai, China. 

Penyelenggara utama konferensi ini adalah Southern Marine Science and Engineering Guangdong Laboratory,  Sun Yat Sen University, dan bertindak sebagai co-organizer adalah Xiamen University, Yellow Sea Fisheries Reaserch Institute, Chinnese Academy of Fisheries Sciences, Shanghai Ocean University, Guangdong Ocean Association dan Zhuhai Youth Association of Marine Industry Advancement.

“Forum ini merupakan pertemuan para peneliti dan juga para stakeholder dunia industri kelautan untuk mempresentasikan riset-risetnya di bidang Marine and Mariculture Industry terutama peneliti-peneliti yang fokus di bidang industri algae, ikan dan udang.  Terdapat 6 topik utama yang difokuskan dalam forum konferensi ilmiah ini yaitu shrimp aquaculture industry, fish farming industry, algae farming industry, aquaculture and green product, development of marine biopharmaceutical dan financial empowerment of the marine industry,” jelas Prof. Maria.

Forum ilmiah ini dihadiri oleh sekitar 200 peneliti dari China, ASEAN dan Eropa. Prof Maria menyampaikan persentasi berjudul, “Biodiversity and Bioprospecting of Indonesian Seaweed ”. Dalam presentasi tersebut Prof Maria memamparkan penelitian-penelitan yang telah dilakukannya di bidang biodiversitas dan bioteknologi makroalga laut yang telah dilakukannya di Indonesia.

Dalam forum tersebut juga dilaksanakan  pertemuan khusus untuk bidang algae dengan topik Regional Seaweed (Algae) Big Science Plan sebagai bagian dari China-Asean Cooperation Forum on Sustainable Development of Seaweed Aquaculture, di mana pada section khusus ini juga dilakukan diskusi mengenai penelitian-penelitian untuk pengembangan rumput laut saat ini dan di masa mendatang.

Selain peneliti-peneliti dari China, hadir pula dalam forum ini peneliti-peneliti alga (phycologist) dari ASEAN dan Eropa:  Prof. Juliet Ann Brodie (Natural History Museum, London, UK) mempresentasikan topik memgenai Innovative Seaweed Aquaculture: Toward a Global Seaweed Conservation Strategy for Long Term Sustainability of the Industry,    Prof. Elizabeth Cottier-Cook (Scottish Association for Marine Science) yang merupakan juga  peneliti rumput laut dari Global Seaweed mempresentasikan Progressive Management Pathway for the Improvement of Seaweed Biosecurity, Prof. Lim Phaik Eem (University of Malaya) mempresentasikan Sustainable Seaweed Aquaculture Industry in Malaysia Amid Climate Change dan juga Dr. Eka Sunarwidhi Prasedya (Universitas Mataram) mempresentasikan An update on the genetic diversity of Kappaphycus and Gracilaria in Indonesia.

Prof Maria juga mendapatkan apresiasi dari Prof Tao Liu yang merupakan President dari China-ASEAN Seaweed Base Cooperation atas partisipasi dan kontribusi yang diberikan dalam pengembangan rumput laut. Prof Maria menyatakan rumput laut atau makroalga laut merupakan sumberdaya laut potensial  yang memiliki biodiversitas dan bioprospeksi untuk dikembangkan dalam berbagai bidang.

 “Diperlukan kolaborasi dan sinergisitas antara akademisi, pemerintah, masyarakat dan industri untuk dapat mengembangkan rumput laut mejadi produk yang lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dengan menghadiri forum ilmiah di tingkat internasional dan bertemu dengan para peneliti rumput laut dari berbagai negara dapat menambah pengetahuan kita tentang perkembangan teknologi terkini dan juga meningkatkan jejaring kerjasama baik dengan peneliti maupun industry,” pungkasnya.

#unsoedmajuterus

#merdekamajumendunia