Dukung Inovasi Penelitian, UKMPR Ciptakan Handsanitizer Dari Daun Mangga
[unsoed.ac.id, Jum, 19/11/21] Pandemi Covid-19 di Indonesia masih terjadi hingga saat ini. Per 17 November 2021, sudah mencapai 4,25 juta kasus positif Covid-19 dengan rata-rata 375 kasus dalam seminggu terakhir. Namun, pandemi yang terjadi tidak menyurutkan semangat mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman dalam berinovasi. Salah satunya yaitu inovasi dari Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran dan Riset (UKMPR) Unsoed yang menciptakan inovasi handsanitizer berbahan dasar daun mangga. Inovasi ini merupakan bagian dari kegiatan Riset UKMPR yang setiap tahun dilaksanakan, dimana tahun ini mengambil tema “Optimalisasi Peran Generasi milenial dalam Mewujudkan SDG’s di Era New Normal”.
Daun mangga dipilih karena kurangnya pemanfaatan kembali daun mangga yang berguguran dimana masyarakat hanya membakarnya sebagai bentuk pembersihan. “Padahal, hal tersebut sangat berbahaya karena dapat menyebabkan polusi udara”, ungkap Laila Septiani selaku pemilik ide handsanitizer ini. Daun mangga sendiri memiliki berbagai kandungan senyawa bioaktif yang berfungsi sebagai antibakteri. “Senyawa tersebut antara lain flavonoid, saponin, tanin, alkoloid, dan glikosida” lanjutnya.
Pembuatan handsanitizer ini dibuat dengan penghancuran daun mangga Arumanis hingga berbentuk simplisia kering dengan cara dioven pada suhu 500C. “Simplisia yang sudah jadi kemudian dimaserasi selama 3x24 jam dengan metanol dengan pergantian pelarut setiap harinya” ujar Jalalludin selaku ketua panitia Riset UKMPR. Setelah maserasi, larutan disaring dan dimaserasi hingga memperoleh filtrat kemudian filtrat diuapkan hingga volumenya berkurang 80% dengan suhu 650C. “Pembuatan handsanitizer dilakukan dengan 4 perlakuan esktrak daun mangga yaitu 5 ml, 7,5 ml, 10 ml, dan 12,5 ml yang ditambahkan karbomer, TEA, gliserin, nipagin, pewangi, dan aquades sesuai dengan kadar tertentu” lanjutnya. Handsanirizer selanjutnya dilakukan beberapa pengujian antara lain uji organoleptik dan uji swab antibakteri untuk melihat efektifitas masing-masing sediaan.
Hasil pengujian swab bakteri sediaan handsanitizer alami dari eskrak daun mangga menunjukkan bahwa kandungan antibakteri pada formulasi 10 ml dan 12,5 ml efektif dalam membunuh kuman. Selain itu, panelis yang melakukan uji organoleptik menyukai warna, aroma, sifat penggunaan, tingkat penyerapan, dan tektus handsanitizer. Dengan dilakukannya kegiatan ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi peneliti-peneliti lainnya terkait pemanfaatan daun mangga sebagai handsanitizer. “Selain itu, kegiatan Riset UKMPR juga diharapkan dapat menjadi motivasi mahasiswa Unsoed dalam mengimplementasikan ide-ide inovasi dan kreativitasnya di masa pandemi” harap Deny Rozaqul Muis selaku Presiden UKMPR.
#unsoedmajuterus