Fakultas Peternakan UNSOED Gelar Webinar PIM Seri 03
[unsoed.ac.id, Sen, 21/09/20] Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan yang menghasilkan lulusan yang berkompetensi dibidang peternakan dan membangun jiwa wirausaha guna membangun industri Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman / Fapet Unsoed menyelenggarakan Webinar Peternakan Indonesia Maju (PIM) 03. Webinar mengangkat tema “Pengolahan Susu Segar Peluang dan Tantangan Kamis (17/9).
Sebagai Narasumber Dr. Ir. Purwadi, MS (Universitas Brawijaya Malang) dengan topik “ Perkembangan Industri Keju di Indonesia”, drh. Asep Rahmat Khaerudin, M.Pt “Pengolahan Susu di KPBS Pangalengan Bandung dan Dr. Triana Setyawardani, S.Pt, MP Kefir dan Manfaatnya”.
Produk Industri Peternakan di gadang-gadang akan menjadi komoditas yang berperan penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi hewawi untuk masyarakast. daging, telur dan susu sebagai preferensi produk yang dapat diolah menjadi makanan / minuman yang kaya akan protein.
Dekan Fapet Unsoed Prof. Dr. Ismoyowati, S.Pt, MP, menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk kemajuan bidang peternakan terkait pengolahan susu, karena susu merupakan salah satu produk peternakan yang memberikan sumbangan padakeluarga di masa pandemi covid-19 yang dapat meningkatkan imunitas tubuh.
Dalam pemaparannya pertama drh. Asep Rahmat Khaerudin, M.Pt memaparkan produk susu olahan yang dikembangkan di Bandung selatan yang tergabung dalam Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) dalam mencipatakan inovasi dan teknologi dalam pengolahan susu. KPBS berhasil memproduksi dengan bahan baku susu sapi dengan menggerakan perekonomian wilayah Bandung selatan melalui sektor ternak Sapi. Para peternak yang juga anggota menyetorkan susu melalui beberapa penyortiran, proses penyortiran untuk dapat mengetahui hasil susu yang berkualitas dapat dilihat dari seberapa tingkat lemak yang terkandung pada susu dengan alat Milk Quality Inspection Sistem, menetapkan standar kualitas susu dan sistem harga berdasarkan kualitas.
Proses penyetoran juga mengacu pada standar kebersihan dengan menggunakan alat seperti, di sortir untuk mendapatkan susu yang berkualitas dengan standar harga yang berbeda sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan. Melaui mesin proses penyalurannya dapat di lihat oleh para peternakan seberapa banyak susu dan feetback berapa yang akan didapatkan, karena mesin terintegrasi dengan aplikasi yang masing-masing anggota peternakan dapat Lacdonsimeter, thermometer, Alkohol test dan Alat ukur susu.
Paparan kedua dengan tema "Kefir dan Manfaatnya" yang dipaparkan oleh Dr. Triana Setyawardani, S.Pt, MP. Disampaikan bahwa proses pembuatan kefir yang dapat di dikembangkan menjadi produk komersial dapat menggunakan bahan baku berupa susu, dapat menggunakan susu sapi ataupun susu kambing. Beliau juga menjelaskan pada proses pembuatan kefir dan yougurt lebih memilih menggunakan bahan dasar susu kambing dari pada susu sapi,
“karena susu kambing lebih kental, warna tampak lebih putih, fermentasi dan teksturnya lebih halus bila dijadikan buat produk susu olahan. Susu kambing bila dipassteurirasi juga akan tetap putih permukaannya dan bila di tempat pendidingin juga akan tidak berubah warnanya” jelasnya.
Selanjutnya paparan narasumber dari Universitas Brawijaya (UB), Dr. Ir. Purwadi, MS menjelaskan perkembangan industri keju di Indonesia yang terus berkembang dan bersaing. Adapun bahan baku keju terdiri dari susu Sapi, Kambing, Kerbau atau Domba, susu harus berkualits tinggi dengan total solid ≥ 12%, TPC ≤ 1.500.000 CFU/ML, BJ 1.03, dapat juga menggunakan Whole Milk, Skim Milk / Cream. Bahan dasar lainnya berupa Casein / Whey.
Maju Terus Pantang Mundur, Tidak Kenal Menyerah!(psifapet)