Skip to main content

FGD Pengembangan Kawasan Jawa Tengah Bagian Selatan

[unsoed.ac.id, Kam, 02/06/22] Paradigma pembangunan kita saat ini meletakkan daerah dan desa sebagai jangkar utama dan skala prioritas pembangunan, khususnya dalam bingkai negara kesatuan.  Upaya meningkatkan kemandirian dan pemerataan kesejahteraan, menjadi komitmen pemerintah melalui penggalian potensi sumberdaya yang ada di masing-masing daerah.

Dalam kerangka tersebut, maka menjadi tugas kita bersama melakukan pemetaan tentang apa-apa saja yang perlu dielaborasi, hal-hal yang perlu dikembangkan  termasuk dinamika hambatan dan kendala yang ada.  Hal ini penting, karena  melalui pemetaan tersebut kita dapat memproyeksi pengembangan potensi yang dimiliki serta  mengantisipasi tantangan yang ada, yang dalam FGD kali ini memfokuskan pengembangan untuk kawasan Jawa Tengah Bagian Selatan. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan & Alumni / WR III Dr. Kuat Puji Prayitno, S.H., M.Hum dalam acara Focus Group Discussion tentang Pengembangan Kawasan Jawa Tengah Bagian Selatan, Kamis (02/6). Berharap melalui forum ini, kiranya akan memantik ide, gagasan dan pemikiran yang inovatif, kreatif sekaligus solutif dalam upaya pengembangan kawasan, khususnya dengan berbasis pengembangan sumberdaya yang dimiliki oleh masing-masing daerah.

Acara yang bertempat di Ballroom Unsoed Integrated Academic Building lantai 5, dibuka oleh Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah Bapak Rahmat Dwisaputra. FGD menghadirkan narasumber Dr. Abdul Kholik (Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia);  Bapak Rony Hartawan (Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto); Ibu Juanita (Direktur Badan Otorita Borobudur); Marsekal Pertama TNI Agus Pandu Purnama (GM Jogjakarta International Airport); Bapak Sutopo (GM Pelindo Tanjung Intan Cilacap). Hadir para Akademisi dan Pakar dari Unsoed, UNU Purwokerto, Untidar Magelang, IAI Temanggung, STAI An Nawawi Purworejo, Unsiq Wonosobo dan Forum Rembug Banjarnegara, dan undangan.

Baca juga : Kuliah Umum Ulas Penerapan Data Science & AI Untuk Smart City dan Technopreneurship

Dalam FGD mengemuka antara lain tentang bahwa Jateng butuh tiga poros kawasan ekonomi untuk akselerasi, keseimbangan, dan pemerataan pembangunan. Ketiga poros berbasis kolaborasi antar daerah dalam suatu Kawasan tersebut meliputi : Jateng Utara (Kawasan Megapolitan, industri manufaktur, Agro Maritim Pantura Jateng – Semarang); Jateng Selatan (Kawasan Agropolitan, wisata, industri manufaktur dan maritim pantai selatan /Kedu Banyumas-Purwokerto); Jateng Timur (Kawasan Megapolitan, industry manufaktur, Agro Wisata / Solo Raya – Surakarta).

Jateng Selatan (Jasela) memiliki potensi berupa wisata Borobudur, Dieng, Baturraden, Karangsambung, Pantai Selatan Jawa, Agro Kawasan Lahan Basah & Kering yang kaya dengan hasil Pertanian & Hortikultura, Maritim laut selatan Jawa / Pantai Cilacap sampai Purworejo. Selain itu terdapat ketersediaan dukungan infrastruktur yang mendukung (Bandara, Pelabuhan, Kereta Api, JLS, Jalan Tol, dll). Serta berpotensi diintegrasikan dengan pusat pertumbuhan ekonomi Yogyakarta, dan Solo.

#unsoedmajuterus