The Fruit Degreening Agent Karya Mahasiswa UNSOED Raih Medali Perak di Kompetisi Internasional
[unsoed.ac.id, Rab, 07/06] Tim mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) kembali menorehkan prestasi di tingkat internasional, INTARG®. Memilih tema Food Industry, Akas Yusuf Sugito, Puspa Arum, Ahmad Fathan Mafazi, Pascana Metana Dika, Quinetha Salsabillah Naralia Damopolii, Jihan Nur Fauziah, dan Hendra (Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian), dan Rosita Dewi (Fakultas Biologi) UNSOED berhasil meraih medali perak di ajang bergengsi tahunan tersebut. Dibawah bimbingan Ni Wayan Anik Leana, S.P., M.P. tim ini mengambil judul “Samanea Paper: The Fruit Degreening Agent”.
INTARG® merupakan kompetisi yang didukung oleh organisasi Polandia di bawah naungan Pemerintah Polandia, Kota Katowice, World Intellectual Property Organization (WIPO), dan International Federation of Inventors Associations (IFIA). Acara ini juga sekaligus sebagai salah satu kompetisi bergengsi di Eropa dan perkenalan inovasi-inovasi kepada para perwakilan bisnis di seluruh dunia yang rutin diadakan setiap tahunnya. Tahun 2023 merupakan ajang INTARG® ke-16 yang dilaksanakan di Polandia, Katowice dan diikuti oleh 588 tim dari 45 negara.
“Rangkaian kegiatan lomba diawali dengan pengumuman hasil seleksi tahap 1 pada tanggal 15 April 2023 yang menyatakan tim kami lolos dan berhak mengikuti kegiatan 16th International Inventions and Innovation Show INTARG® 2023 secara daring. Kemudian dilanjutkan pengiriman berkas berupa form penjurian; Poster; Video Presentation; dan Final Product Photo. 16th International Inventions and Innovation Show INTARG® 2023 diselenggarakan secara hibrid dengan pelaksanaan presentasi dan penjurian secara daring pada tanggal 24 Mei 2023,” jelas Akas Yusuf.
Menurutnya, inovasi ini bermula dari permasalahan yang ada di sekitar masyarakat terkait proses pematangan buah menggunakan bahan kimia berupa karbit atau bahan kimia sintetik yang kurang baik untuk kesehatan sehingga penggunaannya harus dihindari. ”Samanea Paper” merupakan inovasi pemacu penguningan (Degreening) pada kulit buah secara alami dengan berbahan dasar daun tanaman yang kemudian diolah menjadi kertas degreening.
Puspa Arum menambanhkan pemanfaatan bahan alami sebagai bahan penguning kulit buah (degreening) sendiri telah dikenal di Indonesia sejak lama, tetapi penggunaannya secara tradisional sehingga mudah busuk dan bisa memicu perkembangan patogen serta berpotensi menimbulkan kerusakan pada produk.
“Komoditas buah-buahan memiliki permintaan pasar yang tinggi dan bernilai ekonomis, inovasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif pematangan buah secara organik sehingga produk pertanian kita aman untuk kesehatan”, tutup Jihan Nur Fauziah bersemangat.
#unsoedmajuterus
#merekamajumendunia