Skip to main content

Inovasi Membran Kitosan-Zeolit dari Cangkang Kerang Hijau

[unsoed.ac.id, Rab, 15/09/21] Air merupakan komponen yang sangat penting bagi manusia. Pasalnya, hampir setiap kegiatan manusia membutuhkan air dalam kegiatannya. Namun, air dapat menjadi malapetaka bila tidak tersedia dalam kondisi yang baik dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti diare. Data dari Kementerian Kesehatan tahun  2018 menunjukkan bahwa lebih dari 7 juta orang penderita diare di Indonesia dengan Angka Kejadian Luar Biasa (KLB) 4,76% dan terjadi di semua umur. Salah satu penyebab diare adalah kontaminasi bakteri coliform pada badan air.

Coliform merupakam bakteri yang mudah berkembang biak dengan cepat di dalam air. Kontaminasi coliform dapat berasal dari limbah industri dan kegiatan rumah tangga yang menyebabkan penurunan kualitas dan pencemaran air dan berbahaya bagi masyarakat.

Berdasarkan permasalahan tersebut, tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang beranggotakan Reza Darmawan (Teknik Pertanian), Nur’aziza (Kimia), Haris Raditya Subandrio (Biologi Internasional), Aulia Maretina Istiqomah (Kimia), dan Dea Mudrikah (Biologi) menciptakan inovasi membran adsorben berbahan dasar kitosan dari cangkang kerang dan zeolit. Tim ini dibimbing oleh Dosen Teknik Pertanian yaitu bapak Afik Hardanto S.TP., M.Sc. Ph.D.

Tim ini memanfaatkan limbah cangkang kerang hijau yang hanya tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. “Padahal, cangkang kerang hijau sendiri mengandung kandungan kitosan cukup tinggi yaitu 35%. Kitosan merupakan bahan alami dan tidak beracun yang dapat digunakan sebagai antibakteri”, ungkap Reza.

Namun, kitosan memiliki kelemahan yaitu mudah larut serta stabilitasnya rendah. “Untuk mengatasi kelemahan tersebut, kitosan dapat dikompositkan dengan material anorganik seperti zaolit” tambah Nur’aziza. Zeolit sendiri memiliki kelebihan yaitu tahan terhadap suhu tinggi serta stabilitasnya yang tinggi. Proses ikat silang kitosan-zeolit mampu meningkatkan stabilitas membran pada air.

Penelitian ini dimulai dengan menghancurkan cangkang kerang hijau yang kemudian dilanjutkan dengan 3 proses utama yaitu deproteinasi, demineralisasi, dan deasetilasi. Setelah kitosan jadi, dilanjutkan dengan aktivasi zeolit dan sintesis membran kitosan-zeolit. Setelah itu, membran kemudian diuji untuk mengetahui kemampuan membran dalam menghambat coliform. “Kami berharap penelitian ini dapat menjadi solusi dan informasi dalam menyerap coliform agar masyarakat memiliki air yang bersih dan terhindar dari gangguan kesehatan” ungkap Dea.

Afik Hardanto S.TP., M.Sc., Ph.D. juga berharap dengan kegiatan PKM ini dapat menjadi sarana mahasiswa dalam mengimplementasikan ide-ide inovasi dan kreativitasnya. Beliau mengatakan dengan adanya penelitian ini, mahasiswa generasi Soedirman selanjutnya dapat termotivasi untuk menuangkan ide-idenya dalam kegiatan PKM walaupun dalam kondisi pandemi yang bukan menjadi halangan bagi generasi Soedirman.

#unsoedmajuterus