Skip to main content

Kementerian ESDM Isi Materi Tentang Kebijakan Energi Baru Terbarukan

[unsoed.ac.id, Sen, 27/09/21] Society of Renewable Energy Universitas Jenderal Soedirman (SRE Unsoed) mengadakan Coaching Clinic seri ke-4, secara daring pada 24 September 2021. Coaching clinik kali ini bertemakan tentang “Sejauh Mana Kebijakan Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia”, dengan pemateri adalah Bapak Ariana Soemanto, Kabag. Komunikasi dan Layanan Informasi Publik, Kementerian ESDM RI.

Kegiatan ini diikuti oleh semua anggota dari SRE Unsoed dan beberapa undangan lain. Turut hadir dalam acara ini antara lain Kasi Bimtek Konservasi Energi, Eko Sudarmawan; Kasubdit Kerjasama dan Bimbingan Teknis Konservasi Energi, Hendro Gunawan; Manajer PLN ULP Purwokerto, Maulana; Komunitas Panel Surya Indonesia; dan juga dari beberapa institusi lainnya.

Secara umum, Pak Ariana Soemanto, memaparkan beberapa kondisi dan kebijakan energi di Indonesia mulai dari sektor migas, batubara dan EBT  (Energi Baru dan Terbarukan) serta peran mahasiswa dalam mendukung transisi menuju EBT. “Pada sektor migas, perbandingan antara supply-demand minyak di Indonesia saat ini masih belum seimbang dimana daya konsumsi masyarakat lebih tinggi dibanding daya produksi yang tersedia sehingga mengharuskan Indonesia mengimpor minyak dari negara lain, sebaliknya perbandingan antara supply-demand gas sudah sangat menguntungkan karena daya produksi lebih tinggi dari pada daya konsumsi masyarakat yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor gas,” ungkap beliau.

Selain itu, disampaikan pula bahwa dalam upaya menuju zero emission, pemerintah melalui kementrian ESDM memilki segudang rencana untuk menggapai tujuan tersebut diantaranya adalah pengembangan pembangkit EBT (mulai dari implementasi perpres terkait harga EBT sampai co-firing biomassa untuk PLTU), PLTU yang habis masa kontraknya tidak diperpanjang, percepatan kendaaran listrik sampai perluasan kompor listrik. Sedangkan untuk mengakselerasi bauran EBT 23% tidak bisa hanya direalisasikan hanya oleh pihak pemerintahan saja, tetapi generasi muda juga mengambil peran penting melalui campaign tentang EBT misalnya pada sektor PLTS atap.

Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi dengan para peserta, dan pada kesempatan ini, narasumber juga menyampaikan bahwa dalam upaya pengembangan EBT di lingkup civitas akademika, Kementerian ESDM siap mendukung ide-ide serta inovasi yang diinisiasi oleh mahasiswa dalam EBT dengan cara membuka gerbang seluas-luasnya kepada stake holder terkait dengan syarat dokumen penting berupa briefing sheet terlebih dahulu disiapkan oleh mahasiswa. Kementerian ESDM pun melalui bagian Komunikasi dan Layanan Informasi Publik pun siap bekerjasama dengan Universitas Jenderal Soedirman terkait dengan pengembangan EBT.

Lebih lanjut ditambahkan pula oleh Pak Eko Sudarmawan, kegiatan diskusi semacam ini perlu dilakukan lebih lanjut untuk mensukseskan pengembangan EBT di Indonesia, dan di Direktorat Konservasi Energi pun juga sedang menyiapkan beberapa regulasi terkait konservasi energi guna mendukung tercapainya implementasi EBT di Indonesia.

#unsoedmajuterus