Kunjungan Industri Mahasiswa Magister Manajemen UNSOED ke SBI Plant Cilacap
[unsoed.ac.id, Sen, 17/10/22] Rombongan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) angkatan 2021 melakukan kunjungan industri ke PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk plant Cilacap (13/10). Kunjungan industri kali ini bertujuan agar mahasiswa dapat belajar langsung dari praktisi dan menggali wacara keilmuan baru berkaitan dengan mata kuliah yang telah dipelajari. Rombongan ini didampingi oleh ketua program studi Magister Manajemen Unsoed, DR Refius Pradipta Setyanto S.E, M.Si.
Agenda pertama dimulai dengan perkenalan sekaligus pemaparan dari perwakilan Corporate Communication Regional 2, Deni Nuryandain. Beliau memperkenalkan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (PT. SBI) dalam perjalanan perusahaan, proses bisnis, quality control, dan sistem distribusi produk. Dipaparkan pula produk-produk unggulan dari SBI seperti Dynamix Serba Guna, Dynamix Masonry, Dynamix Extra Power, dan Mortar Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa sangat antusias untuk bertanya kepada pembicara. Pertanyaan yang diajukan meliputi pelaksanaan K3 di perusahaan, pengambilan bahan baku, teknologi yang digunakan pabrik, edukasi terhadap konsumen, hingga peran perusahaan dalam mengurangi emisi karbon dioksida. Pembicara sangat baik dalam menanggapi pertanyaan sehingga mahasiswa mengerti bahwa SBI sangat inovatif dengan tetap memperhatikan triple bottom line yang salah satunya dibuktikan dengan perolehan penghargaan PROPER Emas sebanyak enam kali.
“Kegiatan ini sangat positif bagi mahasiswa untuk dapat menambah pengetahuan, dan memperkenalkan sistem Quality Control yang diterapkan oleh perusahaan. Kunjungan industri ini diharapkan dapat mendekatkan Universitas Jenderal Soedirman dengan perusahaan” kata Kepala Program Studi MM DR Refius Pradipta Setyanto S.E, M.Si.
Selain paparan materi, mahasiswa juga diajak mengelilingi area pabrik yang memiliki luas kurang lebih 115 Ha, 60 Ha diantaranya adalah lahan hijau. Pihak perusahaan Bapak Putut Hardi Suseno menjelaskan dengan lengkap setiap bagian dari pabrik beserta fungsinya. Mulai dari tempat pengolahan refused-derived fuel (RDF), tempat penggilingan bahan baku, silo, penyimpanan clinker, mechanical workshop, gardu kelistrikan, tangki solar industri, dan hutan kota yang mengelilingi pabrik. Saat berkeliling, terlihat dua dari beberapa ekor rusa yang dipelihara oleh pabrik sedang mengitari hutan kota.
Baca juga : UNSOED dan PPTI Jawa Tengah Jalin Kerja Sama
“Untuk proses pembakaran, SBI menggunakan 80% batu bara murni dan 20% sekam padi dan RDF yang berasal dari sampah warga Cilacap. SBI tidak hanya memproduksi semen, tetapi juga mengekspor clinker. Waktu pendistribusian diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu aktivitas warga” kata Putut Hardi Suseno. Menurutnya, pihak perusahaan juga sangat ketat dalam memilih kertas kemasan semen. Meskipun hanya terdiri dari dua lapis kertas, tetapi serat yang digunakan berasal dari pohon empat musim sehingga tidak mudah sobek.
Menurut Deni Nuryandain (Corporate Communication Regional 2) PT. SBI plant Cilacap sangat terbuka untuk kunjungan publik mulai dari siswa SMA, mahasiswa, atau pemerintah. Banyak mahasiswa yang melakukan penelitian tentang hutan di SBI plant Cilacap karena ragam pohon yang ditanam. Tentunya, Kunjungan industri ke SBI plant Cilacap telah memberikan pengalaman dan pandangan yang berbeda bagi mahasiswa terhadap pabrik semen.
#unsoedmajuterus