Mahasiswa Fisika UNSOED Raih Gold Medal di Japan Design Invention Expo
[unsoed.ac.id, Rab, 25/08/21] Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman / Unsoed. Kali ini mahasiswa dari Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unsoed yang berhasil memboyong Gold Medal Awards dalam bidang Environmental & Renewable Energy, di ajang Japan Design Invention Expo (JDIE) 2021.
Japan Design Invention Expo (JDIE) merupakan kegiatan kompetisi inovasi internasional yang dilaksanakan oleh pihak penyelenggara The World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA) dan perusahaan Chizai. Kegiatan utama JDIE dialaksanakan selama tiga hari untuk proses penjurian, pameran hasil karya kompetisi termasuk hingga upacara penghargaan inovasi dari 18-20 Agustus 2021. Kegaiatan dibagi menjadi dua tahap yakni secara langsung maupun daring. Kegiatan langsung berpusat di Hotel Kyoto Eminence, Jepang. Ada beberapa Negara yang mengikuti ajang ini tidak hanya jepang dan salah satunya Indonesia, Indonesia memboyong 10 Tim nya untuk berkompetisi cipta inovasi dalam ajang ini.
Tim Mahasiswa Fisika F.MIPA Unsoed yang tergabung dalam Vipplant Team, beranggotakan 6 orang Cahaya Rizky Sulaeman Putri, Akbar Firmansyah, Aep Saepudin, Sahrul Iksan, Rahma Shakila Amiranti dan Muhamad Sofwal Widad.
Proses kegiatan lomba yang dilaksanakan dimulai dari pendafatran dilakukan pada tanggal 3 Mei 2021, peserta melakukan upload berkas kelengkapan awal yakni abstrak dan data diri peserta. Setelah itu pada tanggal 2 Juni 2021 mendapatkan balasan bahwa abstrak lolos verifikasi dan dilanjutkan dengan pengumpulan berkas kelengkapan selanjutnya yaitu alat inovasi, paper, video judging, dan poster lomba. Setelah pengumuman kelolosan abstrak, peserta melakukan kegiatan pembuatan alat dan paper yang dibantu dan didampingi oleh instructor yakni Hartono, M.Si dan Akmal Ferdiyan, S.Si., M.Sc.
Kelangkapan berkas dikumpulkan pada tanggal 20 Juli 2021 melalui laman email official INNOPA sebagai lembaga perwakilan inventor dari Indonesia. Tahap terkahir dari kompetisi ini adalah penjurian, semua peserta manca negara selain jepang melakukan presentasi melalui daring (platform zoom). Penjurian dilakukan selama kurang lebih 15 menit dimulai dari presentasi peserta dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Cahaya Rizky Sulaeman Putri mengatakan bahwa inovasi yang dibawa adalah rancang bangun alat pembangkit listrik tenaga getaran kereta api yang berbasis Internet of Things (IoT) sistem. “Vipplant (Pembangkit Listrik Getaran) merupakan teknologi yang mampu menghasilkan sumber energi listrik baru dari gangguan getaran yang dihasilkan oleh kereta api”, ungkapnya. Alat ini dapat membantu memudahkan masyarakat dalam memberikan penerangan dari sumber energi listrik yang dihasilkan.
Alat ini berupa tabung kerja otomatis yang memiliki komponen elektronik untuk menghasilkan keluaran energi listrik, selanjutnya akan terhubung dengan sistem internet of things (IOT) yang dapat di kontrol langsung melalui web dengan menggunakan computer ataupun handphone oleh manusia khususnya departemen terkait. “Alat ini merupakan suatu upaya untuk menyediakan sumber energi listrik baru dari energi terbarukan sebagai wujud realisasi (SDGs) pada Poin 7 - energi bersih dan terjangkau. Inovasi ini memiliki keunggulan dikendalikan dari jarak jauh menggunakan sistem berbasis IOT (Internet of Things)”, jelasnya.
Juri dari lomba terdiri dari Mr. Yang Lung Shih (Director of International Development World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA)) dan Prof. Chung Yi Chen (Dean, School of Medical and Health Sciences Fooyin University). Pengumuman pemenang dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2021 melalui platform online.
#unsoedmajuterus