Mahasiswa UNSOED Juara 1 Export Startup Matchup Competition 2023
[unsoed.ac.id, Rab, 09/08/23] Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Export Startup Matchup Competition 2023. Kali ini berhasil meraih juara 1, yang diumumkan saat penjurian final di Singapura pada Jum’at 14 Juli 2023 dengan produk inovatif ekspor yang dibawakan yaitu Ecoprint Fashion. Adalah Amalia Desta Fitri Pramono dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED jurusan Manajemen kelas Internasional 2020 sebagai Founder atau ketua tim), dan Cavin Kleinsteuber Phung dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN Veteran Jawa Timur jurusan Manajemen 2020 sebagai Co-Founder atau anggota.
Amalia mengatakan Export Startup Matchup Competition 2023 kali ini mengangkat tema “Inovating ASEAN”. Untuk pelaksanaan semi-final dilaksanakan di Kemendikbud Jakarta, dan final di KBRI Singapura, dengan melalui 5 tahap proses seleksi selama 5 bulan dari Bulan Maret hingga Juli 2023.
Ditambahkan, ajang ini diikuti oleh ratusan tim berskala nasional yang memenuhi kriteria sebagai mahasiswa dan kalangan generasi muda berumur 20-35 tahun. “Fokus penjurian pada ide bisnis dan produk inovatif ekspor yang bisa dilakukan oleh calon eksportir atau eksportir pemula. Produk inovatif ekspor yang dikembangkan dibatasi pada produk fesyen, home decor, alas kaki, kerajinan, olahan pangan dan olahan rempah non pangan,” jelasnya.
SÁRA adalah merek fesyen yang didirikan oleh dua mahasiswa MSIB Sekolah Ekspor, yaitu Amalia Desta Fitri Pramono dan Cavin Kleinsteuber Phung. Mereka memilih untuk menerapkan konsep Ecoprint dalam produk-produk fesyennya. Ecoprint adalah teknik pencetakan kain yang menggunakan bahan alami seperti daun, bunga, ranting, dan bahan-bahan alam serupa untuk menciptakan pola dan warna pada kain. “Dengan menggunakan bahan-bahan alami ini, SÁRA berusaha menciptakan produk-produk ramah lingkungan dan mengurangi dampak negatif industri fesyen terhadap lingkungan dengan inovasi kombinasi kain dan harga yang terjangkau di setiap target pasarnya,” ungkapnya.
Terkait persiapan dalam menghadapi lomba, Amalia mengatakan bahwa persiapan yang dilakukan tim tentunya tidak mudah mulai dari brainstorming ide inovasi produk, survey dan melakukan kerjasama dengan UMKM, financial decision, launching, branding, social media engagement, product content, mockup design; produk, packaging, logo, brand tag, brand hang, dan lainnya.
“Proses seleksi perlombaan terdiri dari 5 tahap yaitu: 1. Seleksi proposal, 2. Seleksi video, 3. Presentasi produk inovasi, 4. Semi-final presentasi dan debat antar tim, 5. Final presentasi dihadapan atase perdagangan dan pendidikan Singapura, serta kepala Sekolah Ekspor di KBRI Singapura,”, urainya.
Amelia berharap agar generasi muda dan masyarakat Indonesia lebih sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dimulai dengan hal-hal kecil yang bisa dilakukan seperti penggunaan produk-produk ramah lingkungan. “Selain itu, kami sebagai tim yang membawakan produk inovasi Ecoprint Fashion dapat menjadi inspirasi generasi muda untuk terus berkarya dan tetap semangat dalam setiap langkah yang diambil, serta kami dapat menjadi pengingat bagi semua orang bahwa langkah kecil yang kami lakukan dapat membawa dampak perubahan bagi bumi, karena perubahan dimulai dari dalam diri sendiri terlebih dahulu,” ujarnya.
#unsoedmajuterus
#merdekamajumendunia