Mengusung Alat pengolah limbah Batik, Raih 3 penghargaan di kancah Internasional
[unsoed.ac.id, Sel, 26/09/23] Tim peneliti muda mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) menang besar, berhasil menyabet prestasi bergengsi dalam ajang lomba Indonesia Inventors Day_ WORLD INVENTION TECHNOLOGY AND EXPO (Wintex) 2023, yang di selenggarakan Bali mulai 16-19 September 2023. Tim di bawah bimbingan Dr. Ratna Stia Dewi S.Si., M.Sc.ini berhasil menyabet tiga penghargaan bergengsi, pertama ; Gold medal Green Technology - Protection of Environment - Agriculture Category, kedua ; Special Prize from Korea Invention Promotion Association, dan ketiga ; Incubation Opportunity from Inotek Fondation.
Tim yang mengusung penelitian dengan judul MY-DECO : Batik Waste Mycodecolorization Based on Extracellular Enzymatic Of Aspergillus sp 3 And Biofiltration Using Internet Of Thing System (IOTs) ini beranggotakan Enrico Andra Hidayat, Edith Nadya Apriliani, Abdillah Haidar Irhab Al Ghani, Verina Daww dan Tanaya Aryo Jalu Bimantoro.
Dengan menyajikan MY-DECO yang merupakan alat pengolah limbah cair batik yang sudah bisa dikendalikan secara online atau IOTs sangat layak meraih penghargaan bergengsi dalam lomba yang bersekala Internasional yang diikuti 500 peserta dari 23 Negara Asia, Eropa, Afrika, Australia dan Amerika ini. IOTs yang memungkinkan penggunanya dapat mendapatkan hasil dekolorisasi secara real time dan dapat memonitoring hasil dekolorisasi melalui spread sheet melalui gadget. Di sisi lain faktor kehadiran Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Norman Arie Prayogo S.Pi.,M.Si dan beberapa alumni turut memberikan dukungan moril dalam pelaksanaan lomba tersebut.
Enrico mengatakan kekuatan dari penelitian tersebut selain menyajikan desain mesin sangat aplikatif dalam menjawab tantangan pelik pengolahan limbah industri tekstil khususnya industri batik, tehnologi yang diketengahkan berbasis enzim. “Jadi proses pengolahan limbah menggunakan bahan aktif fungi, dimana dikembangkan teknology enzim yang bekerja,” jelasnya.
Hebatnya fungi yang digunakan telah mendapatkan sertifikat panten dan terbukti unggul dalam meningkatkan kualitas limbah cair batik. Hal itu sangat paralel dengan nafas dari lomba yang mengedepankan Inovasi ini setiap peserta dinilai dan dituntut dari sisi originalitas ide, daya cipta, dan fungsionalitas.
Dr. Ratna Stia Dewi S.Si., M.Sc.mengatakan kemenangan ini membuat UNSOED semakin dikenal di kancah internasional dan sebagai keberhasilan evaluasi pelaksanaan kurikulum Merdeka. Setidaknya perjuangan untuk memenangkan lomba dan meimplematasikan Kurikulum Merdeka di mulai dari persiapan di tingkat laburaturium, desain produk, menvisualkan dalam bentuk video, paper dan pemahaman prodak serta persiapan presentasi yang tentu sangat membutuhkan integritas, dan konsistensi yang Panjang dan melelahkan.
#unsoedmajuterus
#merdekamajumendunia