Skip to main content

Tim RISPRO LPDP UNSOED Gelar FGD Pemetaan Data BUMDesa Di Kabupaten Cilacap

[unsoed.ac.id, Sel, 26/04/22] Tim Riset Inovatif Produktif (RISPRO) LPDP Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka pemetaan BUMDesa di Kabupaten Cilacap. Pelaksanaan FGD ini bertempat di Atrium Premiere Hotel, Cilacap pada Kamis (31/03). FGD yang melibatkan para pelaku BUMDesa di Kabupaten Cilacap ini sebenarnya merupakan tindak lanjut dari penelitian yang tengah dijalankan oleh Tim RISPRO LPDP Unsoed terhadap BUMDesa-BUMDesa di Kabupaten Cilacap.

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Cilacap menyambut dengan baik pelaksanaan FGD ini. Turut hadir dalam FGD yaitu Dra. Titin Martiningsih (Kabid Pengembangan Ekonomi, Sosial Budaya dan Kelembagaan Desa), Drs. Andi Susilo (Penggerak Swadaya Masyarakat Muda), dan M.Fatikhun (Tenaga Ahli).

Dra. Titin Martiningsih selaku Kabid Pengembangan Ekonomi, Sosial Budaya dan Kelembagaan Desa Dispermades Kabupaten Cilacap dalam sambutannya menuturkan bahwa beliau sangat senang dengan adanya penelitian dan FGD yang dilakukan oleh Tim Rispro LPDP. Menurutnya, penelitian yang dilakukan oleh Tim RISPRO LPDP ini sangat membantu mereka dalam mendampingi BUMDesa-BUMDesa di Kabupaten Cilacap. Selain perwakilan Dispermades, FGD juga dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat yang memiliki keterkaitan erat dengan BUMDesa mulai dari Kepala Desa dan jajarannya, BPD, Pendamping Desa hingga Perwakilan Usaha yang memiliki kerjasama dengan BUMDesa.

Salah satu periset sekaligus moderator FGD, Christina Tri Setyorini S.E, M.Si., Ak., Ph.D. mengatakan bahwa informan yang hadir dalam FGD tersebut adalah perwakilan yang dipilih dari masing-masing elemen, baik dari Pelaku BUMDesa, Kepala Desa dan jajarannya, BPD, hingga Pendamping Desa. Hal ini dikarenakan esensi dari FGD itu sendiri yang merupakan diskusi fokus terarah, sehingga tidak bisa melibatkan terlalu banyak orang.

Adapun  perwakilan yang hadir dalam FGD berasal dari lima elemen masyarakat yang berbeda, yaitu Pelaku BUMDesa, Kepala Desa dan jajarannya, BPD, Perwakilan Usaha yang bekerjasama dengan BUMDesa, serta Pendamping Desa.

“Tujuan dari FGD atau kelompok diskusi terarah ini sebenarnya adalah untuk menggali karena kemarin dari kuesioner tidak terlalu dalam, sehingga kami memperdalam dengan teknik FGD ini. Dan FGD ini tidak melibatkan banyak orang karena kalo banyak orang nanti tidak fokus. Jadi kami hanya mengundang perwakilan-perwakilan yang terpilih dari kemarin yang telah mengisi kuesioner,” pungkas Christina Tri Setyorini.

#unsoedmajuterus