Tingkatkan Minat dan Motivasi Mahasiswa Berwirausaha di Bidang Pertanian
[unsoed.ac.id, Rab, 09/11/22] Tim Matching Fund (MF) Kedaireka 2022 yang diketuai oleh Dr. Santi Dwi Astuti bekerja sama dengan Program Studi Teknologi Pangan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), mengadakan kuliah dosen praktisi Agrotechnopreneurship, Senin (07/11). Kegiatan yang bertempat di Ballroom Laboratorium Terpadu FEB Unsoed mengangkat tema “Strategi Sukses Membangun dan Mengelola Bisnis Mocaf Berbasis Sosiotechnopreneurship”.
Dr. Santi selaku Ketua MF menyampaikan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 75 mahasiswa ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang praktik usaha pertanian dari hulu hingga hilir khususnya usaha yang berbasis sociopreneur yang dipelopori oleh generasi muda. Selain itu, diharapkan, mahasiswa dapat terinspirasi untuk mengembangkan kewirausahaan di bidang pertanian setelah lulus dari perguruan tinggi.
Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian program yang bertajuk Pengembangan Socio-Agrotechnopreneurship Berbasis Singkong, Mocaf, dan Produk Diversifikasinya untuk Menguatkan Ketahanan dan Kemandirian Pangan serta Pemulihan Ekonomi Nasional di Era Society 5.0. Melalui program yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi ini, dilibatkan insan Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) untuk bersama-sama terlibat dalam menjawab tantangan di dunia industri serta membentuk ekosistem Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. Mitra dalam kegiatan Matching Fund ini adalah Rumah Mocaf Indonesia (RMI) Banjarnegara.
Narasumber pertama Akhmad Arwyn Imamur Rozi, S.T., M.B.A. dari RMI, dalam paparannya yang berjudul “Pengolahan dan Pemasaran Mocaf Pasar Nasional dan Internasional”, menyampaikan bahwa pengembangan bisnis pada era sekarang ini, akan sangat baik bila menerapkan bisnis model canvas. Bisnis model ini menjabarkan ide dan konsep sebuah bisnis ke dalam bentuk visual sehingga mempermudah dalam melihat gambaran ide bisnis dan juga realisasinya secara cepat. “Bisnis model canvas ini terdiri dari 9 elemen yang meliputi customer segments, value propositions, channels, customer relation, revenue streams, key resources, key activities, key partners, dan cost structure. Berdasarkan pengalaman beliau sebagai Director of Business Development PT Rumah Mocaf Indonesia, model Bisnis ini berhasil diterapkan dengan baik sehingga produk Mocafine dapat dipasarkan hingga ke luar negeri”, jelasnya.
Arwyn menambahkan bahwa key resources utama di Rumah Mocaf Indonesia yang menunjang bisnis ini adalah sumber daya manusia. Pada sesi yang dimoderatori oleh Dr. Ervina Mela, S.T., M.Si terjadi dialog interaktif antara peserta dan dosen praktisi. Pertanyaan dari peserta terkait strategi pemasaran produk untuk skala global dijawab dengan lugas dan tuntas oleh dosen praktisi.
Baca juga : FK UNSOED Kuliah Umum Penguatan Academic Health System
Narasumber kedua yang menjadi dosen praktisi pada kegiatan ini adalah Wakhyu Budi Utami, S.Pd., M.Appling yang menduduki jabatan Director of Operations di Rumah Mocaf Indonesia. Pada sesi ini Tami demikian sapaan akrab beliau, menjelaskan sejarah pendirian Rumah Mocaf dan perjalanannya hingga kemudian bertransformasi menjadi bisnis berbasis sociopreneur. Sociopreneur menurutnya, adalah sebuah pola bisnis profesional yang bertujuan menyelesaikan masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
Pada paparannya, Tami mengingatkan para mahasiswa bahwa kemampuan problem solving, berpikir kritis dan sistematis, serta gigih dan pantang menyerah adalah soft skill yang harus dimiliki oleh setiap lulusan perguruan tinggi. Kemampuan ini amat dibutuhkan ketika lulusan perguruan tinggi terjun ke dunia nyata baik sebagai entrepreneur atau sebagai karyawan di sebuah perusahaan. “Melalui magang di industri seperti yang dilakukan di Rumah Mocaf Indonesia, mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengasah kemampuan-kemampuan tersebut sehingga lebih siap dalam menghadapi dunia kerja dan dunia usaha”, ungkapnya.
#unsoedmajuterus
#merdekamajumendunia