Workshop Manajeman SDM & Digital Marketing Bagi UMKM Batik Pringmas
[unsoed.ac.id, Sen, 28/11/22] Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) termasuk UMKM Batik di masa pandemi Covid-19 mengalami berbagai kendala, seperti dari segi SDM adanya penurunan motivasi para anggota kelompok pengrajin batik, penurunan penjualan, permodalan, distribusi terhambat, hingga kesulitan bahan baku. Hal tersebut membuat para pelaku UMKM perlu melakukan perubahan dari manajemen SDM dan perubahan orientasi ke pemasaran digital. Pemasaran digital ini perlu didukung dengan kemampuan para pelaku UMKM dalam menggunakan teknologi.
Alasan ini yang mendorong kelompok mahasiswa Magister Manajemen Universitas Jenderal Soedirman (MM Unsoed) yang terdiri dari Teguh Iklas Miranto, Desy Ceria Wati, Wiwit Nuri Anggraini, Arfella Dara Tristantia, dan Beta Barasila N. H menyelenggarakan Workshop Manajemen SDM dan Pemasaran Digital bagi Pengrajin Batik di Desa Papringan Banyumas, Minggu (27/11).
Sebelum melaksanakan pelatihan tentang pemasaran digital, kelima mahasiswa dibawah bimbingan Prof. Wiwiek Rabiatul Adawiyah, M.Sc.,Ph.D dan Drs. Achmad Sudjadi, M.Sc., Ph.D memberi pemahaman tentang pentingnya kerjasama tim dan manajemen konflik dalam sebuah kelompok kepada para pengrajin. Hal tersebut bertujuan agar KUB Batik Pringmas bisa terus bertahan dan bersaing dalam usaha batik khususnya di daerah Banyumas.
Teguh mengatakan bahwa workshop tersebut sebagai wujud pendampingan UMKM pada KUB Batik Pringmas, untuk membantu para anggota KUB Batik Pringmas di Desa Papringan agar bisa meningkatkan penjualan dan tetap bisa bersaing di sektor usaha batik. Pemasaran digital merupakan bagian strategi pemasaran dengan memanfaatkan perangkat elektronik seperti media sosial. Strategi ini menjadi sebuah upaya pemasaran online dimana penjual bisa berkomunikasi dengan pelanggan melalui internet. “Walaupun penggunaan media sosial adalah sebuah strategi pemasaran bisnis yang tepat, namun tetap harus memahami esensi penggunaan media sosial bagi masyarakat modern. Sebab, pemasaran melalui media sosial tidak bekerja secara langsung”, ungkapnya.
Konversi penjualan membutuhkan waktu yang cukup lama, persamaan persepsi dengan para pengguna media sosial lainnya, dan membutuhkan rasa saling percaya. Jika rasa percaya ini meningkat bersama dengan strategi yang tepat, maka penjualan bisa berjalan dengan lancar.
Workshop yang berlangsung di Galeri Batik Pringmas Desa Papringan Kec. Banyumas ini bertujuan untuk melakukan pendampingan UMKM dan membantu para pengrajin batik tulis di KUB Batik Pringmas agar memiliki manajemen yang baik dari segi SDM dan dalam segi pemasaran dapat mempromosikan usaha mereka dengan memaksimalkan penggunaan media sosial. Pendampingan UMKM pada Batik Pringmas di Desa Papringan mendapatkan dukungan yang sangat baik dari Pemerintah Kabupaten Banyumas dan Pemerintah Desa Papringan.
Hal ini terlihat dengan hadirnya Kepala Bidang dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas, Poniri, SE. Dalam sambutannya menyampaikan, bahwa Batik Pringmas memiliki potensi yang baik, harus memiliki keunikan sendiri dan terus berinovasi agar bisa bersaing. Terus berupaya untuk Kerjasama dengan lintas sektor agar para wisatawan di Banyumas bisa diarahkan untuk melakukan kunjungan dan membeli Batik khas dari Desa Papringan.
Baca juga : Delegasi UNSOED Raih Prestasi Di Ajang KMI Expo XIII
Kepala Desa Papringan, Atam dalam sambutannya mengatakan Pemerintah Desa akan mendukung KUB Batik Pringmas karena merupakan aset seni budaya dari Desa Papringan dan akan melakukan kolaborasi dengan Wisata Sungai Serayu sehingga bisa membantu meningkatkan penjualan UMKM Batik Pringmas di Desa Papringan. Batik Pringmas juga mendapat dukungan CSR dari PT. Telkom Indonesia, Tbk berupa pemberian sebuah Laptop untuk menunjang usaha Batik Pringmas dalam era digital.
Dengan adanya kegiatan Workshop dan Pendampingan UMKM di Batik Pringmas oleh Mahasiswa MM Unsoed, Pengurus KUB dan Pemerintah Desa Papringan berharap KUB Batik Pringmas dapat menjadi lebih baik lagi dan lebih eksis di sektor usaha batik, tidak hanya di Banyumas tapi bisa melakukan pemasaran hingga ke Luar Negeri. Selain itu, KUB Batik Pringmas diharapkan menjadi sarana pengembangan dan peningkatan pendapatan bagi warga di Desa Papringan.
#unsoedmajuterus
#merdekamajumendunia