Skip to main content

UNSOED Bersama BI Dampingi Akselerasi Sertifikasi Halal Bagi UMKM

[unsoed.ac.id, Jum, 14/07/23] Meningkatnya kesadaran konsumen akan produk halal, mendorong para pelaku usaha untuk menerapkan sistem jaminan halal. Namun, para pelaku industri belum sepenuhnya siap menerapkan sistem jaminan halal di perusahaan dan pengurusan sertifikat halal. Halal Center  Unsoed merupakan lembaga yang tepat untuk melakukan bimbingan penerapan SJH untuk UMKM produk unggulan daerah khususnya di sektor makanan, minuman, dan industri kreatif di wilayah eks Karisidenan Banyumas, Jawa Tengah. Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) tercatat sebagai salah satu Universitas terkemuka di wilayah Jawa Tengah.

Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Halal Center UNSOED yang berada di bawah LPPM UNSOED melaksanakan kegiatan kerja sama dengan Bank Indonesia turut meningkatkan penerapan sistem jaminan halal melalui  akselerasi sertifikasi halal bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, pendampingan akselerasi halal dan pilot project kantin halal.  Namun, dalam proses sertifikasi halal,  UMKM memiliki beberapa kendala dan keterbatasan di antaranya: 1. Belum memiliki penyelia halal 2. Keterbatasan sumber daya baik dana maupun tenaga 3. Keterbatasan pengetahuan akan proses sertifikasi 4. Kurangnya pemahaman dalam penyiapan sistem jaminan halal,  oleh karena itu perlu adanya pendampingan. 

Prof. Dr. Rifda Naufalin, SP., MSi mengatakan kkselerasi sertifikasi halal dan pendampingan yang diselenggarakan oleh Halal Center UNSOED bekerja sama dengan Bank Indonesia, yaitu melakukan seleksi bagi UMKM yang tertarik untuk mendapatkan pendampingan pendaftaran halal, dan berlanjut sertifikasi produknya. Pendampingan dilakukan secara rutin yang dilakukan oleh tim Halal Center Unsoed. “Pendampingan juga dilakukan ke lokasi UMKM untuk memantau kondisi lapangan di UMKM.  Pendampingan secara daring dilakukan juga melului Whatsapp untuk mempermudah UMKM dalam berkonsultasi dengan tim. Pendampingan pendaftaran ke Kanwil Agama setempat dilakukan khusus bagi UMKM yang telah secara baik melakukan implementasi SJH. Dari 10 UMKM, terdapat 3 UMKM yang Tim Halal Center UNSOED dampingi ke Kanwil yakni Kerupuk Matahari (Kanwil Cilacap), UKM Super bakso, dan Al-Kautsar herba Indonesia (Kanwil Wonosobo). Menyerahkan berkas fisik persyaratan ke kanwil bertujuan untuk memperoleh nomor registrasi BPJPH,”, urainya.

Sebagian besar UMKM merasa sangat terbantu dengan adanya pendampingan SJH yang dilakukan oleh Halal Center UNSOED. Menilik dari manfaat yang dirasakan oleh UMKM, maka pendampingan UMKM ini yang diselenggarakan Halal Center UNSOED bekerjasama dengan Bank Indonesia memerlukan kegiatan lanjutan dan perlu menjadi agenda kerja tahunan. Kelanjutan program ini yang sangat diharapkan UMKM adalah pendampingan dan pendanaan hingga sertifikat halal diterbitkan. Selain program lanjutan berupa pengajuan sertifikasi kesepuluh UMKM yang dibina pada tahun ini, diharapkan pada tahun-tahun selanjutnya juga dilakukan pendampingan yang sama bagi UMKM lainnya. Program pendampingan ini sangat membantu untuk mengakselerasi program pemerintah dalam sertifikasi halal produk terutama makanan dan minuman dalam jangka 4 tahun ke depan.

Selain itu,  Halal center UNSOED juga mendapatkan  pilot project Kantin Halal dari Bank Indonesia.  Terdapat beberapa tahapan pengembangan  kantin halal yakni clearing the site, setting kantin di lahan, instalasi listrik, pembuatan kantin, finishing dan launching. Kantin halal telah diresmikan oleh Rektor UNSOED Prof.Dr.Ir Suwarto MS pada tanggal 3 Januari 2022.

Saat ini kantin halal UNSOED menjadi salah satu wujud dari eksistensi lembaga perguruan tinggi yaitu  hasil-hasil riset yang dilakukan oleh civitas akademika UNSOED dapat ditransformasikan sebagai produk yang dapat dirasakan langsung kemanfaatannya di masyarakat. Kampus harus mampu membangun tradisi penelitian dan pengembangan yang tidak berhenti pada diseminasi dan publikasi ilmiah, melainkan membangun budaya hilirisasi yang memiliki nilai keekonomian.  “Keberadaan Kantin Halal Center UNSOED menjadi representasi dari budaya penelitian yang implementatif, dan kontributif bagi masyarakat”. 

#unsoedmajuterus

#merdekamajumendunia