UKMPR UNSOED Ciptakan Inovasi Produk Kaldu Jamur Sehat Pengganti MSG
[unsoed.ac.id, Jum, 08/12/23] Semangat mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman dalam berinovasi tidak pernah berhenti. Salah satunya yaitu inovasi dari Tim Riset Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran dan Riset (UKMPR) Unsoed yang menciptakan inovasi produk kaldu jamur sehat pengganti MSG berbahan dasar ekstrak jahe merah dan jamur tiram. Inovasi ini merupakan bagian dari kegiatan tahunan Riset UKMPR yang dilaksanakan oleh Tim Riset dan Pengurus Departemen Riset UKMPR.
Tahun ini Riset UKMPR dilaksanakan di Laboratorium Aquatic Fakultas Biologi untuk masa trial and error, kegiatan produksi di Laboratorium Riset Terpadu, dan uji organoleptik di Sekretariat UKMPR. Kegiatan Riset UKMPR tahun ini dibimbing langsung oleh Bapak Eko Setiyono, S.Pd., M.Si yang merupakan dosen Fakultas Biologi Unsoed.
Helios: Healthy Umami Essence based on Pleurotus ostreatus and Zingiber officinale merupakan produk hasil dari bahan alami yaitu jamur tiram dan jahe merah. Kedua bahan utama tersebut dipilih karena kandunganya yang sangat bermanfaat. Jamur tiram mengandung senyawa asam glutamat yang memberikan rasa asin dan gurih dengan kandungan rendah sodium dan kalium sedangkan jahe merah mengandung senyawa gingerol yang mampu menurunkan risiko hipertensi. Hal tersebut diinovasikan menjadi kaldu jamur tanpa bahan kimia yang diharapkan dapat menjadi pengganti MSG tanpa efek berbahaya bagi kesehatan.
Latar belakang tersebut diambil karena melihat maraknya berbagai berita penyakit kanker maupun hipertensi akibat efek kandungan kimia berbahaya maupun bersifat karsinogenik yang terdapat dalam Monosodium Glutamat (MSG), oleh karena itu diperlukan inovasi produk pengganti MSG yang sehat dan tanpa efek berbahaya.” ungkap Elda, Alfi, dan Devia selaku tim riset UKMPR.
Kaldu jamur tersebut hadir sebagai solusi pengganti Monosodium Glutamat (MSG) yang memberikan rasa lezat dan tentunya tidak menimbulkan masalah kesehatan. Pengganti MSG berupa kaldu jamur ini akan menjadi penyedap rasa berbahan alami dan memiliki rasa gurih serta asin. Tren masyarakat terhadap produk yang lebih sehat tentunya menjadi peluang besar bagi produk kaldu jamur berbahan dasar jamur tiram dan jahe merah untuk bersaing di pasar global.
Pembuatan Helios ini dimulai dengan menyiapkan bahan baku jahe merah dan jamur tiram yang telah dibersihkan, kemudian jahe merah diekstraksi menggunakan aquadest. Jamur tiram dihaluskan bersama dengan bawang merah-bawang putih, gula, dan garam sebagai penambah cita rasa. Campuran tersebut ditambahkan ekstrak jahe merah lalu dipanaskan menggunakan kompor gas dengan suhu 90oC selama 7 menit hingga terbentuk adonan setelah itu dikeringkan menggunakan drying oven selama 4 jam dengan suhu 100oC. Adonan kering kemudian dihaluskan menggunakan blender.
Kaldu jamur yang dihasilkan diuji organolpetiknya oleh 40 panelis mahasiswa Unsoed. “Kaldu jamur Helios dibuat dalam 3 formulasi berbeda agar dihasilkan formulasi yang terbaik. Pada F I jahe merah sebanyak 12,5 gram, F II sebanyak 25 gram, dan F III sebanyak 35 gram,” ucap Elda menambahkan.
Hasil pengujian organoleptik ketiga formulasi kaldu jamur Helios menunjukkan bahwa formulasi terbaik adalah formulasi kedua. Pada uji organoleptik parameter rasa, nilai subset dari formulasi 1, 2, dan 3 berturut sebesar 3,52; 3,68; dan 3,5. Hal tersebut menunjukkan bahwa panelis menyukai kaldu jamur pada formulasi 2 karena kombinasi rasa asin dan gurih pada formula tersebut sudah tepat dan rasa rempah yang khas juga bercampur sempurna dengan rasa gurih dan asin yang dihasilkan.
Selanjutnya, pada uji organoleptik parameter rupa, nilai subset dari formulasi 1, 2, dan 3 berturut pada parameter rasa sebesar 3,28; 3,95; dan 3,38. Hasil uji organoleptik berdasarkan parameter rupa menunjukkan formula 2 lebih disukai oleh panelis karena ukuran granulnya sudah proporsional. Testi dari salah satu panelis juga mengatakan bahwa rasa paling pas ada pada formulasi II, “Rasanya pas hanya saja warnanya lebih gelap dari formulasi I”, tulisnya pada formulir uji organoleptik. Warna gelap tersebut salah satunya disebabkan karena penambahan ekstrak jahe merah dengan warna merah gelap kecoklatan, yang lebih banyak dari formulasi I, sehingga memberikan warna yang lebih gelap. Formulasi kedua diharapkan dapat menjadi formulasi terbaik yang diterapkan pada kesempatan produksi kaldu jamur Helios di masa mendatang.
Selain itu, Dea Mudrikah selaku Presiden UKMPR mengatakan bahwa kegiatan Riset UKMPR diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa Unsoed untuk lebih peduli dengan kesehatan tubuh, salah satunya dengan berinovasi menciptakan produk penyedap rasa pengganti MSG berupa kaldu jamur yang menyehatkan tanpa memberikan dampak buruk atau bersifat karsinogenik bagi tubuh. Besar harapan kami agar riset ini dapat dilakukan penelitian lebih lanjut sehingga dapat dikembangkan dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
#unsoedmajuterus
#merdekamajumendunia