Skip to main content

UNSOED Siap Kuatkan Kebijakan Keamanan Data dan Sistem Informasi

[unsoed.ac.id, Sel, 19/03/24] Lembaga Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi (LPTSI) Unsoed menyelenggarakan FGD (Forum Group Disscussion) Kebijakan Keamanan Sistem Informasi yang dilaksanakan pada Hari Rabu (6/3) pukul 07.30 s.d selesai di Hotel Grand Karlita Purwokerto. Kegiatan FGD ini dipimpin oleh Ketua Pusat Keamanan dan Audit Sistem Informasi LPTSI Prof. Dr. Retno Supriyanti, ST., MT., IPU.

Kegiatan FGD Kebijakan Keamanan Sistem Informasi ini menjadi langkah penting bagi organisasi, dalam ini Universitas Jenderal Soedirman, untuk dapat meningkatkan kesadaran dan memperkuat pemahaman tentang pentingnya keamanan informasi di lingkungan kampus sehingga dapat memastikan bahwa seluruh civitas akademika memahami peraturan dan tata cara yang diperlukan untuk menjaga keamanan sistem informasi.

“Harapannya FGD ini juga dapat menjadi media bagi berbagai divisi/seluruh elemen civitas akademika Unsoed untuk bekerja sama, berbagi informasi, dan mengembangkan strategi keamanan yang efektif bersama-sama pakar/narasumber yang sudah memiliki pengalaman dan kepakaran yang luar biasa pada bidang keamanan sistem informasi,” ungkap Retno dalam sambutannya.

“Kebijakan Kementerian yaitu Transformasi Pendidikan Tinggi dengan meningkatkan kualitas dosen dan lulusan, pembelajaran dan kurikulum dan diimbangi dengan transformasi digital. Ada beberapa aspek dalam melindungi data informasi yaitu aspek kerahasiaan, aspek integrity (keutuhan), dan aspek keamanan,” tandas Rektor.

Isu keamanan informasi di dunia informasi saat ini menjadi isu manajemen, sehingga harus ditangani dengan baik dan benar. Mengelola informasi untuk keamanan menjadi sangat penting. Seluruh civitas akademika Undoed supaya lebih awareness kita terhadap keamanan sistem informasi lebih tinggi.

 “Insider threat adalah ancaman yang berasal dari mahasiswa atau pihak ketiga yang memiliki akses ke sistem PT. Biasanya akibat adanya ketidakpuasan atau keingintahuan, dimana hal itu paling banyak dialami oleh Perguruan Tinggi,” tambah Widyawan.

Bahwa kondisi masyarakat Indonesia saat ini 55,8% tidak daoat membekdakan email yang berisi spam/virus/malware sehingga sangat rentang phishing. 45,8% masyarakat terindikasi antivirus, dan 43,5% masyarakat terindikasi tidak melakukan backup data sehingga sangat rentan terhadap serangan ransomware. Oleh karena itu perlunya Perguruan Tinggi mempunyai komitmen dalam mengatasi dan melindungi sistem keamanan data dan informasi baik dari serangan luar maupun dari dalam.

Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor Unsoed, Wakil Rektor Bidang IV, Para Sekretaris Lembaga, Para Kepala Biro, Ketua LPTSI, Para Wakil Dekan Akademik Fakultas, Kepala Lembaga, Kepala UPT, kepala pusat LPTSI dan narasumber Dr. Widyawan selaku Komisaris PT. Gamatechno Indonesia dan Josua M. Sinambela, S.T., M.Eng Founder dan CEO RootBrain.com.

#unsoedmajuterus

#merdekamajumendunia