Warga UNSOED Hidupkan RISOBA “Rumah Isolasi Bahagia”
[unsoed.ac.id, Ming, 18/07/21] Penanggulangan covid-19 tak lagi hanya cukup dilakukan oleh masing-masing pihak. Kolaborasi menjadi bagian penting dalam menghadapi situasi pandemi yang terus berlangsung dan belum jua berujung. Sejak akhir tahun 2020, saat terjadi puncak pandemi pertama di Indonesia, termasuk di wilayah Kabupaten Banyumas dan sekitarnya, Tim Pendampingan Adaptasi Kebiasaan Baru Universitas Jenderal Soedirman (Tim Pendampingan AKB UNSOED) yang mendapat tugas dari Rektor UNSOED untuk menjalankan peran dan fungsi Satgas Covid-19 UNSOED, telah menginisiasi lahirnya konsep Rumah Isolasi Bahagia (RISOBA) UNSOED.
Konsep Risoba yang digagas oleh dr. M. Zaenuri Syamsu Hidayat, Sp.KF., M.Si. Med., Eri Wahyuningsih, S.Ked., M.Kes., Dr.dr. Dody Novrial, Sp. PA., M.Si. Med., Dyah Susanti, S.P., M.P., dan Dr.Sos. Waluyo Handoko, SIP., M.Sc sebagai Tim Pendampingan AKB UNSOED ini bertujuan memfasilitasi sivitas akademika Universitas Jenderal Soedirman yang menjalani isolasi mandiri karena terkonfirmasi positif covid-19 tetapi tidak memungkinkan dilaksanakan di rumah atau di rumah kost karena berbagai hal, terutama untuk mencegah terjadinya penularan covid-19 di tempat tinggal kasus positif. Rumah Isolasi Bahagia UNSOED berusaha menghadirkan tempat isolasi yang kondusif bagi proses pemulihan infeksi covid-19 yang tidak hanya nyaman secara fisik akan tetapi juga terpantau dari aspek klinis, logistik dan kondusif secara psikologis.
Lonjakan penularan covid-19 di bulan Juni 2021 di berbagai wilayah termasuk Banyumas, mendorong dihidupkannya Rumah Isolasi Bahagia (Risoba) UNSOED. Fasilitas di Risoba UNSOED disediakan oleh Universitas Jenderal Soedirman, dikoordinasi oleh Badan Pengelola Usaha (BPU) UNSOED. Memanfaatkan asrama mahasiswa UNSOED yang kosong selama pandemi, gedung dilengkapi dengan fasiltas dan peralatan yang diperlukan mahasiswa terkonfirmasi positif covid-19 dalam menjalani isolasi. Hal ini dikoordinasikan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Sementara itu penyediaan logistik, khususnya dalam penyediaan konsumsi bagi penghuni Risoba UNSOED bersumber dari donasi warga UNSOED, alumni dan masyarakat umum dalam berbagai bentuk. Kebersamaan yang tergalang dari berbagai pihak, menghidupkan konsep yang telah digagas lama ini, dan memberi manfaat besar bagi sivitas akademika UNSOED, khususnya mahasiswa yang terkonfirmasi positif covid-19. Saat ini Risoba UNSOED diketuai oleh Dr. Tyas Retno Wulan, S.Sos., M.Si.
Selama di Risoba UNSOED, mahasiswa yang menjalani isolasi mendapatkan pendampingan kesehatan secara daring (online) dari tim monitoring kesehatan UNSOED, yang terdiri dari dokter, perawat, dan psikolog yang dikoordinasi oleh Annas Sumeru, S.Kep, Ns., M.Kep., Sp.Kep. MB. Jika dalam masa isolasi terdapat penghuni yang mengalami penurunan kondisi kesehatan, tim pendamping monitoring kesehatan melalui Tim Pendampingan AKB UNSOED berkoordinasi dengan rumah sakit dan Dinas Kesehatan Banyumas untuk penanganan lebih lanjut. Secara umum, kasus positif yang menjalani isolasi di lingkungan yang kurang mendukung akan merasakan kekhawatiran menularkan kepada sesama penghuni tempat tinggal, kesulitan mendapatkan akses edukasi yang memadai dan pemantauan kesehatan, perasaan kesendirian, juga adanya stigma negatif sesama penghuni tempat tinggal maupun masyarakat di sekitarnya menjadikan tekanan secara psikologis. Kondisi ini berdampak negatif terhadap proses pemulihan kasus positif. Keberadaan Risoba UNSOED menjawab permasalahan tersebut. Pesimisme, rasa kesendirian dan berbagai kekhawatiran yang dialami saat menjalani isolasi mandiri, dengan aktivitas di Risoba UNSOED berubah menjadi optimisme dan motivasi, saling menguatkan untuk segera pulih.
Kebersamaan warga UNSOED dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mendukung operasional Risoba diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan dan kapasitas Risoba UNSOED hingga akhir masa pandemi, sebagai bentuk kontribusi warga UNSOED dalam penanggulangan pandemi covid-19. (DS-18072021)
#unsoedmajuterus