Senyawa Antimikroba dan Antibiofilm Antarkan Dosen FK Raih Gelar Doktor
[Unsoed.ac.id, Rab, 4 Agt 2021] Penyakit infeksi yang diakibatkan oleh biofilm saat ini menjadi permasalahan yang cukup serius karena pengobatannya yang sulit dan semakin banyaknya obat antimikroba yang dilaporkan mengalami resistensi. Salah satu strategi untuk menemukan bahan obat baru adalah dengan melakukan skrining kandungan senyawa aktif yang tersedia di alam, diantaranya adalah kandungan senyawa aktif dari aktinomisetes. Hal inilah yang mendorong Dosen FK UNSOED, Dr.dr. Setiawati, M.Sc tergerak untuk melakukan penelitian pendidikan program doktoralnya di Fakultas Ilmu Kedokteran dan kesehatan UGM. Setiawati mengungkapkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan potensi isolat aktinomisetes yang telah dikoleksi oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang diisolasi dari Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta dan Bojong Gede, Bogor, Indonesia sebagai antijamur, antibakteri dan antibiofilm.
Setiawati melakukan penelitiannya dengan uji skrining awal terhadap 16 isolat aktinomisetes sebagai antijamur, antibakteri dan antibiofilm. “Hal ini dilakukan dengan metode difusi agar dilanjutkan dengan metode broth microdilution,” ungkapnya. Untuk Identifikasi molekuler isolat aktinomisetes dilakukan dengan menggunakan data dari hasil sekuensing gen 16S rRNA. Uji aktivitas antibiofilm pada mono-spesies dan dual-spesies menggunakan metode broth microdilution. “Uji aktivitas anti quorum sensing menggunakan metode difusi agar pembentukan pigmen pada bakteri Chromobacterium vioalaceum ATCC 12472,” lanjutnya. Fraksinasi, isolasi dan purifikasi senyawa aktif aktinomisetes dilakukan dengan menggunakan high-performance liquid chromatography (HPLC) semi-preparatif dan skrining kandungan senyawa aktif menggunakan high-resolution mass spectroscopy (HRMS) dan gas chromatography-mass spectroscopy (GC-MS).
Dari hasil penelitiannya, Dosen FK Unsoed ini berhasil mengisolasi senyawa yang mempunyai potensi sebagai antibiotik, anti jamur dan antibiofilm dari aktinomisetes. “Biofilm merupakan lapisan yang dibentuk oleh bakteri atau jamur untuk melindungi dirimya dan biofilm ini menyebabkan suatu infeksi menjadi lebih sulit diobati dan saat ini sudah banyak obat-obatan yang telah mengalami resistensi/tidak mempan lagi terhadap antibiotic,” tambahnya. Penelitiannya telah menemukan senyawa yang terkandung dalam aktinomisetes yang mempunyai aktivitas dalam menghambat pembentukan biofilm. Hal ini penjadi penemuan yang sangat potensial untuk dikembangkan lagi.