Skip to main content

Pemanfaatan Limbah Ampas Tahu Menjadi Sabun Organik

[unsoed.ac.id, Sel, 31/08/21] Kabupaten Banyumas, merupakan salah satu kabupaten yang menjadi sentra industri tahu yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, terdapat tiga desa sentra industri rumah tangga pengrajin tahu, diantaranya yaitu di desa Karanglo, Desa Kalisari, dan Desa Karang Tengah.. Menurut data Monografi Desa Kalisari tahun 2019, Desa Kalisari merupakan daerah sentra industri tahu dengan jumlah pengrajin tahunya yaitu sebanyak 251 pengrajin tahu. Jumlah tersebut menyebabkan Desa Kalisari menjadi sentra produksi tahu terbesar diantara desa-desa yang lain.

Adanya produksi tahu di Desa Kalisari yang besar setiap harinya, maka akan menyebabkan munculnya berbagai permasalahan lingkungan akibat dari limbah yang dihasilkan dari produksi tahu tersebut. Sebagai contoh limbah padat berupa ampas tahu yang dihasilkan dari proses produksi tahu dapat menyebabkan pencemaran udara karena pembusukan dari ampas tahu yang dibiarkan serta dapat menimbulkan bau busuk yang menyengat. Untuk mengatasi permasalahan tersbeut, masyarakat di Desa Kalisari memanfaatkan limbah ampas tahu sebagai pakan ternak dan diolah menjadi kerupuk ampas tahu.

Salah satu tim Program Kreativitas Mahasiswa dalam bidang Kewirausahaan (PKM - K) Universitas Jenderal Soedirman / Unsoed tahun 2021, menciptakan inovasi baru dalam pemanfaatan limbah ampas tahu. Selain dimanfaatkan menjadi pakan ternak dan krupuk, tim PKM-K tersebut membuktikan bahwa ampas tahu dapat dimanfaatkan juga menjadi sabun organik. Kandungan yang masih terdapat di dalam ampas tahu seperti isoflavon, lignan, fitosterol, coumestans, saponin dan fitat mempunyai manfaat yang bagus untuk kulit. Isoflavon, lignan, dan coumestans merupakan fitoestrogen yang bermanfaat untuk menjaga elastisitas kulit sehingga terlihat lebih segar dan muda. Kemudian, kandungan  Fitosterol memiliki kemampuan menjaga kesehatan kulit dengan mencegah rusaknya kolagen akibat pengaruh lingkungan yang tidak sehat /kurang baik.  Asam fitat yang terkandung di dalam ampas kedelai juga dapat berfungsi sebagai antioksidan serta saponin selain dapat menghasilkan busa juga memiliki fungsi sebagai aktivitas antibakteri. Ampas tahu juga mengandung asam linoleat yag tinggi, yaitu berkisar antara 51,34-51,69%. Asam linoleat berfungsi sebagai pelindung kulit dan juga mempertahankan kelembaban kulit. 

Tim PKM-K tersebut terdiri dari Untsa Istiqomah Fillah dari program studi Biologi angkatan 2018, Intan Nur Roudhotul Jannah dari program studi Agroteknologi angkatan 2020, Heni Fatmayanti dari program studi Ilmu Ekonomi dan Sosial Politik, serta  Tutut Setianingsih dan Rachel Sekar Vini Utami dari program studi Sosiologi angkatan 2020. Tim ini dibimbing oleh Dr. Tyas Retno Wulan, M.Si yang merupakan dosen dari program studi Sosiologi.

Produk sabun organik dari ampas tahu yang diciptakan oleh tim PKM-K ini bernama Hebe Soap. Nama tersebut diambil dari salah satu nama dewi Yunani yang berarti Dewi Saat Muda. Seperti namanya, diharapkan sabun ini dapat mengembalikan kulit seperti kulit remaja yang lembut, elastis, dan sehat. Hebe Soap hadir dengan berbagai varian aroma yang menyegarkan, yaitu aroma greentea, jasmine, lemon, calendula, dan lavender. Hebe Soap juga menghadirkan sabun organik dengan active charcoal. Berdasarkan literatur yang sudah dibaca , bahwa active charcoal mempunyai banyak manfaat bagi kulit, diantaranya yaitu dapat menenangkan kulit iritasi, anti inflamasi, menyeimbangkan kadar minyak pada kulit, dan dapat membersihkan kulit dari kotoran yang menempel. Produk Hebe Soap sangat aman digunakan untuk kulit, karena terbuat dari bahan organik berupa ampas tahu dan tambahan bahan lain seperti minyak zaitun, minyak kelapa, serta minyak sawit.

Inovasi ini tentunya dapat memberikan alternatif pemanfaatan limbah ampas tahu yang melimpah di Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok untuk dijadikan sabun padat yang bermanfaat sebagai antioksidan bagi kulit. Kemudian,  sebagai upaya pemberdayaan masyarakat serta menjadi salah satu peluang usaha yang dapat dikembangkan untuk mensejahterakan perekonomian masyarakat di sekitar Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok. Sehingga, masyarakat di daerah tersebut dapat meningkatkan pendapatannya dan mengurangi pengangguran yang terjadi dengan adanya peluang usaha baru tersebut.

#unsoedmajuterus