Skip to main content

Alternatif Buket Bunga Segar dengan Tema Vintage and Rusthic

[unsoed.ac.id, Sab, 23/10/21] Bahaya limbah didepan mata sangat banyak, diantaranya yaitu mencemari tanah, air dan udara, menjadi sumber penyakit serta mengganggu keindahan lingkungan. Salah satu cara untuk mengurangi bahaya limbah dengan memilah limbah menjadi limbah basah dan limbah kering. Salah satu komponen limbah basah adalah bunga yang sudah layu atau bunga kering. Padahal salah satu jenis limbah ini mampu memberikan nilai ekonomis yang tinggi. Upaya pemanfaatan limbah bunga kering sangat diperlukan, sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan limbah bunga kering sebagai bahan dasar dalam pembuatan buket bunga kering.

Peluang usaha buket bunga kering di Indonesia saat ini cukup besar. Terlebih lagi produk bisnis ini masih terbilang jarang di Purwokerto. Padahal banyak sekali inovasi-inovasi yang bisa diambil dari bunga kering ini karena buket bunga sendiri sering masyarakat gunakan sebagai simbol untuk mengungkapkan perasaan kepada seseorang. Peluang ini dimanfaatkan oleh empat mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman / Unsoed yaitu Sri Rahayu Utari, Miftahul Janah, Pricilia Putri Utami, dan Muhammad Reza Elhajj dalam bimbingan Ibu Lina Rifda Naufalin, S.Pd., M.Pd. dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang berinovasi membuat buket bunga kering dengan konsep vintage and rusthic.

Sri Rahayu Utari selaku ketua tim mengatkan, Buket ini terbuat dari bahan dasar bunga kering dan berbagai macam jenis wrapping yang akan menambah kesan cantik pada produk. Produk ini memiliki keunikan tersendiri. “Alasan kami memilih bunga kering sebagai bahan utama adalah karena bunga kering memiliki suasana yang rusthic dan estetik sesuai dengan trend yang ada pada saat ini, dimana masyarakat umum terutama kalangan remaja dan mahasiswa sedang menyukai trend yang berbau vintage” ungkapnya.

vintage sendiri identik dengan suasana klasik dan rusthic yang artinya nuansa unik. Trend yang berlaku saat ini bisa menjadi peluang berbisnis bagi kami untuk memanfaatkan bunga kering sebagai objeknya.

“Selain memiliki keunikan tersendiri, produk ini juga memiliki beberapa keunggulan yaitu visual/tampilan buket dibuat semenarik mungkin dengan beragam jenis varian bunga yang akan ditawarkan, pengemasan yang menarik, dan serta mampu bertahan dalam waktu yang cukup lama yaitu berkisar 1-2 bulan tergantung dari perawatan bunganya”, urainya.

Keunikan yang dimiliki produk ini, berhasil lolos dalam pendanaan PKM Kewirausahaan dan sampai di ajang PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) ke-34 di Sumatera Utara yang merupakan ajang bergengsi bagi mahasiswa di tingkat nasional.

#unsoedmajuterus