Skip to main content

Pemanfaatan Daun dan Buah Mangga Sebagai Anti Inflamasi Luka Bakar

[unsoed.ac.id, Kam, 05/10/23] Mahasiswa jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan Unsoed yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa dengan anggota Sri Sulusiah Setiani, Aliefah Fadhilatun Istihana, Lingga Negari, Gian Maharani Putri dan Nabila Fatmayday Udiyah, memformulasikan ekstrak kombinasi daun dan buah mangga sebagai anti-inflamasi pada luka bakar derajat II.  

"Alasan menggunakan daun mangga, karena tujuan dari riset itu adalah memanfaatkan sesuatu yang sebenarnya sudah tidak lagi digunakan atau limbah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Jadi kita selama ini hanya tahu jika daun mangga memiliki kandungan seperti fenol, flavonoid, Saponin, tannin, dimana kandungan ini memiliki efektivitas terhadap penyembuhan luka bakar," ungkap ketua Tim PKM Sri Sulusiah Setiani.

Bagian yang dimanfaatkan tidak hanya daun mangga, namun juga buah mangga yang dianggap juga memiliki aktivitas antiinflamasi. Buah mangga dipilih dan dijadikan kombinasi dengan daun mangga dikarenakan selain senyawa aktif seperti alkaloid, fenol, flavonoid, Tanin dan Saponin dalam penyembuhan luka bakar derajat ii dalam membantu regenerasi kulit perlu dibantu dengan VIT e dan c dimana buah mangga ini kaya akan keduanya. “Karena topik ini adalah awalnya daun mangga jadi kami memilih sekaligus untuk memanfaatkan daun dan buah dari tanaman mangga,” tambahnya.
 

Sri bersama empat rekannya melakukan inovasi berupa pemanfaatan daun dan buah mangga (mangifera indica. L) yang diformulasikan menjadi salep ekstrak kombinasi yang dapat digunakan untuk mengobati luka bakar. "Dalam penelitian ini, kami dibimbing oleh Dr. rer. nat. apt. Harwoko, M.Sc selaku dosen Farmasi Unsoed" jelasnya.

Lebih lanjut, Sri mengatakan bahwa daun dan buah manga merupakan bahan yang melimpah dan sangat mudah di cari di Indonesia, terlebih buah mangga biasanya hanya dikonsumsi dan daun mangga seringkali dibiarkan mengering begitu saja sedangkan terdapat segudang manfaat di dalamnya

"Siapa sangka, jika daun mangga yang biasanya hanya sebagai bahan konsumsi saja, dan daun mangga yang masih jarang dimanfaatkan justru dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Daun dan buah mangga akan melewati berbagai proses dan uji  hingga di dapatkan formulasi dengan efektivitas terbaik untuk digunakan,” ungkapnya.

Menurutnya proses yang dilalui dalam penelitian ini adalah mulai dari persiapan bahan, ekstraksi, Uji efektivitas, formulasi salep, uji histologi dan uji hedonis. Semua proses tersebut ditujukan untuk mendapatkan formulasi dengan kandungan yang tepat, sehingga memiliki efektivitas yang baik.
Ia berharap hasil penelitian bersama 4 rekannya tersebut dapat menjadi inovasi dan pengetahuan baru bagi masyarakat, serta dapat termanfaatkannya komoditas alam yang ada dengan sebaik-baiknya.

"Dengan dilaksanakannya penelitian untuk Program Kreativitas Mahasiswa ini, kami berharap dapat muncul inovasi-inovasi baru yang belum banyak diketahui masyarakat, dan sebagai salah satu implementasi dari tridharma perguruan tinggi yang diluncurkan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia," tambahnya.

#unsoedmajuterus

#merdekamajumendunia