Pemanfaatan Limbah Baglog Jamur Tiram Pada Budidaya Jahe Merah
[unsoed.ac.id, Rab, 15/09/21] Jahe merah merupakan tanaman tropis yang memiliki banyak khasiat. Berbagai manfaat jahe merah antara lain sebagai ramuan obat-obatan, sumber minyak atsiri, hingga bumbu masakan. Namun, jahe merah memiliki kendala dalam budidayanya yaitu serangan dari organisme penganggu tanaman (OPT) seperti Fusarium oxysporum. Jamur ini dapat menyerang jahe dengan intensitas penyakit 46,39%. Akibat dari serangan jamur tersebut adalah busuk rimpang pada jahe yang menyebabkan jahe gagal panen.
Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan pemanfaatan limbah baglog jamur tiram yang dibuat menjadi kompos. Inovasi ini dikembangkan oleh tim PKM Univesitas Jenderal Soedirman yang diketuai oleh Muhammad Farhan Zuhdi dengan anggota timnya yaitu Ainaya Hanifa Nur Aisya, Refifa Putri Nur Azizah, Pramudya Wisanggeni, dan Reza Darmawan serta dosen pendamping Dr. Nuniek Ina Ratnaningtyas, M.S.. Kompos ini dibuat dengan fermentasi limbah baglog jamur tiram dengan bahan pendukung selama 33 hari.
Farhan mengatakan kompos limbah baglog ini mengandung nutrisi dan mempunyai kapasitas sebagai fungisida yang sangat bermanfaat bagi budidaya jahe merah. “Limbag baglog jamur tiram dipilih karena memiliki sifat antagonis terhadap patogen tular tanah, namun limbah ini sangat jarang sekali dimanfaatkan” lanjut Ainaya. Kompos ini telah dilakukan pengujian langsung pada tanaman jahe merah. “Setelah diberi kompos, jahe merah kami amati selama 3 minggu untuk melihat efektivitasnya” ungkap Pramudya. Kompos baglog jamur juga mengandung mikroorganisme yang dapat meningkatkan kesuburan tanah. “Setelah kami melakukan penelitian, kompos baglog ini dapat menghambat patogen tular tanah seperti Fusarium hingga 50%” lanjut Refiffa.
Tim PKM Farhan sangat berterimakasih kepada Belmawa dan Dikti atas hibah dana PKM ini. “Kami juga berterimakasih kepada pihak Unsoed serta jajarannya yang sudah membantu kami dalam melaksanakan penelitian ini” ungkap Reza. Dr. Nuniek Ina Ratnaningtyas, M.S. selaku dosen pendamping juga berharap dengan penelitian ini compost tea yang dibuat dapat menjadi solusi dan informasi bagi petani jahe merah dalam mengatasi permasalahan organisme penganggu tanaman jahe merah.
#unsoedmajuterus