Skip to main content

Perkaya Kemampuan Mengajar Dosen, UNSOED Gelar Pelatihan CBL-PBL Virtual

[unsoed.ac.id, Rab, 17/02/21] Pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa adalah salah satu opsi terbaik di masa depan. Memiliki nalar kritis, peka terhadap keadaan, logis  dan solutif dalam mencari alternatif jawaban, hakikatnya adalah kualifikasi yang dibutuhkan untuk berkiprah secara paripurna di masyarakat maupun di dunia usaha atau industri.  Untuk itu, Unsoed terus  terus meningkatkan kualitas pembelajarannya secara sistemik dan terpadu, salah satunya dengan melakukan pelatihan metode pembelajaran Case Base Learning & Project Base Learning  bagi para dosen, yang digelar Senin (15/1) oleh Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Unsoed. 

Sebagai narasumber dari kegiatan ini adalah Dr. Tyas Retno Wulan, Tri Nugroho Adi, M.Si dan Ardiansyah, Ph.D. Ada pun materi yang disampaikan adalah konsep pembelajaran CBL & PBL, teknik menyusun RPS dan LKM serta pemanfaatan Eldiru sebagai media pembelajaran.  Kegiatan yang digelar secara virtual ini, dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir., Akhmad Sodiq, M.Agr.Sc yang diikuti hampir 500 orang peserta dari berbagai fakultas yang ada di Unsoed.  Dalam sambutannya, Prof. Sodiq memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini, dan secara khusus kepada para dosen yang senantiasa bersemangat dalam proses transformasi pembelajaran ini.

Ketua LP3M Unsoed,  Suprayogi, Ph.D dalam kesempatan yang berbeda menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan pelatihan terkait metode pembelajaran yang  menjadikan peserta didik menjadi subyek,  sementara dosen sebagai fasilitator dan motivator, dan menjadikan dunia nyata menjadi tempat pembelajaran. “ Metode pembelajaran ini akan menjadikan mahasiswa  pembelajar yang "self-motivated" dalam akuisisi knowledge, “ ungkapnya. Ditambahkannya, targetnya ada semua dosen memahami dan siap menerapkan model CBL dan PjBL sehingga mengantarkan mahasiswa tidak saja kaya dalam penguasaan teoretik akademik semata , melainkan juga belajar dengan model mengalami atau merasakan. “Dengan ini setelah lulus mereka akan percaya diri dalam menapaki dunia nyata yang  kompetitif, “ tegasnya. 

Kegiatan ini sendiri juga bagian dari upaya mengawal pencapaian target Indikator Kinerja Utama ke-7 Unsoed di mana pembelajaran adalah berbasis kasus dan/atau proyek, yang diimplementasikan pada minimal 35 % total matakuliah di program studi sarjana maupun diploma.  Salah satu peserta, Dr. Wiwik Novianti dari FISIP Unsoed  mengungkapkan, bahwa  selama ini sebenarnya sudah melakukan, namun belum terstruktur.  “Nah, dengan pelatihan ini, kita semacam memiliki peta pembelajaran, sehingga semakin bisa menghasilkan capaian pembelajaran yang terukur dan terevaluasi, “ ungkap pengajar Sinematografi tersebut. Ditambahkannya, ke depan perlu ada semcam coaching clinic sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing.

Maju Terus Pantang Mundur, Tidak Kenal Menyerah!(Ed)