PSBM UNSOED dan DLH Kab. Banyumas Gelar Pelatihan Pemanfaatan Limbah Plastik
[unsoed.ac.id, Rab, 24/03/21] Hari Air Sedunia diperingati setiap tahun pada 22 Maret. Pada tahun 2021 ini, Hari Air Sedunia (World Water Day) mengusung tema "Menghargai Air (Valuing Water)". Valuing water membahas tentang arti air bagi manusia dan bagaimana kita dapat melindungi sumber daya vital ini dengan lebih baik.
Pusat Studi Biosains Maritim (PSBM) Unsoed bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kab. Banyumas, mengadakan pelatihan pemanfaatan sampah plastik, Senin (22/3). “Kegiatan diikuti oleh 27 warga Karanggintung, Sumbang, Banyumas”, ungkap Ahli Pengendalian Pencemaran Perairan dari FPIK Unsoed Dr.Nuning Vita Hidayati,S.Pi,M.Si,Ph.D.
Dr.Nuning Vita Hidayati,S.Pi,M.Si,Ph.D. yang raih dua gelar Doktor sekaligus yakni Cumlaude dari FPIK UNDIP dan Aix-Marseille Université (AMU) Perancis dengan predikat tertinggi: Très Honorable (Summa Cum Laude) menjelaskan bahwa selain narasumber dari peneliti PSBM Unsoed, pelatihan yang digelar di aula Balai Desa Karanggintung itu juga menghadirkan Kepala seksi peningkatan kinerja persampahan DLH Banyumas, Aris Afandi, ST, MT.
Adapun narasumber khusus pengrajin plastik yakni Robbyana yang memberikan materi pelatihan “pembuatan tas dan kerajinan dari sampah plastik” mengajak peserta pelatihan menekuni kerajinan sampah plastik. “Barang-barang seperti bungkus kopi dan tutup botol air mineral masih bisa kita manfaatkan untuk membuat tas yang bernilai ekonomi”, ujar Robbyana.
Ketua PSBM Unsoed, Dr.Maria Dyah Nur Meinita,M.Sc. mengatakan, pelatihan digelar sebagai respon atas persoalan sampah plastik yang sudah menjadi isu nasional dan internasional, sekaligus sebagai rangkaian kegiatan dalam rangka hari Air sedunia yang jatuh pada 22 Maret.
Kepala Desa Karang Gintung, Harsiyadi, S.IP. menambahkan, pihaknya mengundang PSBM Unsoed karena ingin membantu masyarakat lebih kreatif dalam mengolah sampah plastik, sekaligus menciptakan lingkungan desa yang bersih.
Sementara itu, Aris dari DLH mengatakan, Banyumas saat ini darurat sampah. Tiap hari ada sekitar 52 truk sampah yang terangkut. "Padahal, mulai tahun depan sistem open dumping sudah tidak diperbolehkan. Oleh karenanya, perlu upaya sadar kita bersama untuk mengatasi persoalan ini", tambah Aris.
Tri Wahyuni, salah seorang peserta pelatihan menambahkan mengaku senang dan antusias mengikuti pelatihan. “Sangat bermanfaat. Saya akan membuat kerajinan dari sampah plastik lebih banyak,” ujarnya.
Maju Terus Pantang Mundur, Tidak Kenal Menyerah!