Reputasi di Era Digital Jadi Tema Seminar Nasional Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNSOED
[unsoed.ac.id, Sen, 21/09/20] Era digital telah merubah banyak cara dalam berkomunikasi, termasuk bagi suatu lembaga atau organisasi. Oleh karenanya, dibutuhkan strategi dan teknik tersendiri dalam menghadirkannya dengan berbasis pada potensi yang dimiliki. Gambaran tersebut mengemuka dalam seminar nasional yang diselenggarakan oleh Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNSOED.
Acara yang digelar secra daring tersebut, menghadirkan pembicara dari kalangan praktisi maupun akademisi, yakni Nada Marsudi, Kepala Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik Kemenristek/BRIN, Aat Surya Syafaat, Asesor Kompetensi Wartawan dan Konsultan Komunikasi, Alih Istik Wahyuni, Media Communation PT Pertamina, dan S. Bekti Istiyanto dari Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNSOED.
Saat membuka acara, Dekan FISIP UNSOED, Dr. Jarot Santoso memberikan apresiasinya terhadap acara ini sebagai bagian dari tradisi membangun budaya atmosfer akademik, terlebih isu yang diangkat pada acara merupakan hal yang sangat penting di era sekarang. “ Tidak cukup kita sudah baik atau bahkan hebat, melainkan sangat perlu dikomunikasikan dengan cerdas kepada khalayak, sehingga reputasi kita terbangun secara positif dan konstruktif, “ ungkap Dr. Jarot.
Keempat narasumber tampil memikat dengan materinya. Nada Marsudi bicara tentang bagaimana mengkomunikasikan hasil-hasil riset dan inovasi karya anak bangsa, S. Bekti Istiyanto mengulas tentang teori dan praksis ilmu komunikasi, Alih Istik membahas tentang membangun reputasi korporasi dan Aat Syafaat mengangkat tema jejaring media. Saat diskusi berlangsung, sejumlah pertanyaan mengemuka khususnya terkait dengan bagaimana unjuk performa dihadirkan sehingga mewujud dalam reputasi institusi secara positif.
Dalam kesempatan yang berbeda, Ketua Panitia, Dr. Wisnu Widjanarko, M.Si., MIPR menyampaikan, kegiatan seminar ini merupakan tradisi akademik yang selalu diselenggarakan oleh Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNSOED menjelang diesnya. “ Untuk dies ke-22 kali ini, kegiatan diselenggarakan secara kolaboratif antara program studi S1 dan program studi S2 dan dilaksanakan secara daring mengingat kondisi yang ada, “ ungkapnya.
Ditambahkan Wisnu, kegiatan ini selain menghadirkan keempat narasumber, juga diikuti oleh 59 pemakalah dari 19 perguruan tinggi dan lembaga yang ada di Indonesia yang terbagi dalam sembilan tema diskusi.
Maju Terus Pantang Mundur, Tidak Kenal Menyerah!