Sarasehan Kurikulum Pendidikan Seni dan Budaya
[unsoed.ac.id, Sel, 20/09/22] Lengger merupakan budaya adiluhung Banyumas yang perlu untuk dilestarikan khususnya bagi kalangan generasi muda. Dalam usaha untuk pelestarian tersebut, Perguruan Tinggi mempunyai peranan yang sangat penting dalam memberikan sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat.
Terkait dengan hal itu, Dr. Lynda Susana Widya Ayu Fatmawaty, M.Hum (Dosen Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, UNSOED) sebagai peneliti lengger diundang untuk menjadi salah satu pembicara utama dalam Sarasehan Kurikulum Pendidikan Seni dan Budaya dengan tema Lengger. Sarasehan ini digelar pada Senin (19/9) di wisata Pertapan, Desa Gerduren, Purwojati. Acara ini merupakan rangkaian event kolaborasi “Jawara Satria 2022” yang diselenggarakan oleh Desa Wisata Nusantara Banyumas (Dewisnu Banyumas), Desa Wisata Nusantara Subang (Dewisnu Subang) dan Pemerintahan Desa Gerduren, Kecamatan Purwojati.
Dalam sarasehan tersebut dibahas berbagai isu terkait dengan kurikulum merdeka yang sudah diberlakukan mulai tingkat Pendidikan Dasar hingga tingkat Menengah Atas. Menilik Gerduren yang dikenal sebagai cikal bakal Lengger, ada keprihatinan mendalam terkait kondisi yang dapat disebut dengan darurat lengger di desa Gerduren. “Saat ini, penerus lengger di desa Gerduren hanya tinggal beberapa orang sehingga perlu dilakukan revitalisasi untuk menyelamatkan eksistensi lengger”, ungkapnya. Generasi muda di desa Gerduren tidak lagi memiliki keinginan untuk menjadi lengger atau belajar tari lengger. Karena itu, dikemukakan gagasan untuk memasukkan lengger dalam kurikulum sebagai kekayaan kultural masyarakat.
Dinas Pendidikan cabang Purwojati menyambut baik gagasan ini terlebih ketika hal ini merupakan implementasi riil dari Kurikulum Merdeka. Dalam hal ini, sekolah diharapkan dapat memformulasi dan mengajarkan lengger pada para siswa Sekolah Dasar terutama di Sekolah Dasar (SD) yang ada di Desa Gerduren. Hal ini merupakan langkah awal untuk mencangkok generasi muda yang dapat melestarikan lengger Banyumas. Selain itu, Festival Budaya dan Kuliner akan diadakan untuk membangkitkan budaya kreatif masyarakat desa Gerduren dan sekitarnya. Festival ini direncanakan digelar pada bulan November 2022.
Pada Festival ini akan dipentaskan kembali Lengger Gerduren dan beberapa kesenian lain sehingga dapat menjadi wadah mengeksplorasi kekayaan kultural Gerduren. Festival ini akan digawangi oleh Desa Wisata Nusantara Banyumas bekerja sama dengan Desa Wisata Nusantara Nasional, dan didukung oleh Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jenderal Soedirman
#unsoedmajuterus