Skip to main content

UKMPR UNSOED Bangkitkan Potensi Desa Melalui Program Wiradesa

[unsoed.ac.id, Rab, 23/11/21] Program Wira Desa adalah program pertumbuhan dan perkembangan kegiatan kegiatan wirausaha yang ada di desa, baik usaha kelompok dan atau usaha individu, usaha lama dan atau usaha baru yang berpotensi menjadi penggerak perekonomian desa dan menjadi salah satu keunggulan desa. Program ini merupakan inisiasi dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiwaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dalam rangka mengembangkan soft skills mahasiswa dan menerapkan kebijakan merdeka belajar kampus merdeka dengan menumbuhkan rasa perduli mahasiswa untuk berkontribusi dalam masyarakat desa.

Pada tahun 2021 ini Unit Kegiata Mahasiswa Penalaran (UKMPR) mendapatkan pendanaan Program Wiradesa. Lokasi Kegiatan adalah Desa Sukawera, Kecamatan Patikraja, Banyumas. Alasan pemilihan desa ini karena potensi singkong dan peternakan bebek yang terdapat pada desa belum dimanfaatkan secara optimal sehingga belum dapat meningkatkan nilai ekonomi pada masyarakatnya.

Dalam kegiatan pengabdian ini yang menjadi khalayak sasaran adalah Kelompok UMKM Tape Singkong, UMKM Klanting serta UMKM Telur Asin. Selain itu program ini juga menggandeng Kelompok PKK dan BUMDes untuk mengembangkan UMKM Tepung mocaf dan berbagai olahan Bakery Mocaf.

Adapun tahapan kegiatan ini dimulai dengan sosialisasi bersama warga dan pelaku UMKM, pelatihan pembukuan, digital marketing, diversifikasi produk, pembuatan packaging, pendaftaran PIRT serta kegiatan pendampingan sosial media.

Warga sangat antusias dalam mengikuti pelatihan pembuatan tepung mocaf. Ibu Suliyah selaku ketua UMKM Tepung Mocaf mengatakan bahwa kegiatan ini memberikan dampak baik bagi Desa Sokawera terutama petani singkong. "Kegiatan wiradesa terutama pembuatan tepung mocaf ini sangat berdampak baik bagi Desa Sokawera, terutama petani singkong. Harapannya tepung mocaf ini bisa menjadi salah satu icon bagi Desa Sokawera dan menjadi salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat. Kami dari ibu-ibu PKK juga akan mengikuti lomba cipta menu. Kami niatnya akan menggunakan tepung mocaf sebagai bahan utamanya" ujar Bu Suliyah.

“Selama kurang lebih 4 bulan dilakukan pendampingan usaha telur asin bersama mahasiswa Unsoed, penjualan telur asin di Desa Sokawera ini terus meningkat setiap harinya” Ujar pak Handoyo selaku Kepala Desa Sokawera. Bapak Mondol selaku salah satu pembuat telur asin juga menambahkan terkait proses pendampingan terhadap usahanya, “Banyak ide baru yang diberikan oleh mahasiswa kepada kami mulai dari cara mengolah sampai memasarkan produk dengan teknik yang lebih modern, sekaligus cara pembukuan keuangan usaha agar tidak tercampur dengan modal usaha”, ungkapnya.

Dr. Santi Dwi Astuti, S.TP., M.Si. selaku dosen pendamping kegiatan, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini salah satunya adalah untuk pembelajaran mahasiswa seperti pembelajaran di masyarakat, pembelajaran unggah-ungguh sekaligus belajar serta menyampaikan sesuatu yang baru yang didapat dari kampus. “Kegiatan ini bukan hanya pendampingan UMKM saja namun juga membantu diversifikasi produk olahan, pembukuan, digital marketing, organisasi UMKM serta membantu membuatkan media sosial sebagai sarana promosi yang bekerjasama dengan warga setempat”, ungkapnya.

Presiden UKMPR, Deny Rozaqul Muis menyebutkan bahwa pada era sekarang ini internet sangat berpengaruh dalam segala lini dan hal ini dikuasai oleh para mahasiswa, sehingga kehadiran mereka di desa ini untuk memajukan wilayah sekaligus ekonomi lokal. Hal terpenting dalam kegiatan ini adalah mahasiswa mendapat pengalaman lebih selain dari pembelajaran di kampus. “Harapannya dalam kegiatan wiradesa UKMPR Unsoed ini dapat memberikan dampak positif untuk kemajuan ekonomi desa, selain itu dalam jangka panjang Desa Sukawera dapat menjadi desa sebagai inisiasi olahan singkong yang berdikari”, pungkasnya.

#unsoedmajuterus