UNSOED dan Atdikbud KBRI Malaysia Bahas Pelayanan Publik Buruh Migran
[unsoed.ac.id, Jum, 17/05/24] Delegasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) mengadakan audiensi dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia, Prof. Dr. Muhammad Firdaus, untuk membahas riset mengenai akses pelayanan publik bagi buruh migran tanpa dokumen. Pertemuan ini berlangsung di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) pada Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2024.
Delegasi FISIP Unsoed dipimpin oleh Prof. Dr. Slamet Rosyadi, Wakil Dekan Bidang Akademik, didampingi oleh Ahmad Sabiq, SIP., MA, Kepala Laboratorium Ilmu Politik, serta tim peneliti yang terdiri dari Dr. Muslih Faozanoddin, M.Si, Dr. Muhammad Yamin, M.Si, Dr. Agus Ganjar Runtiko, M.Si, dan Shadu Satwika Wijaya, S.Sos., M.Si. Pertemuan ini bertujuan untuk mendapatkan dukungan dan fasilitasi dari Atdikbud KBRI Malaysia agar riset dapat berjalan lancar dan menghasilkan rekomendasi yang berharga bagi pemerintah Indonesia.
Prof. Dr. Muhammad Firdaus menyatakan komitmennya untuk memberikan bantuan yang diperlukan, termasuk akses ke data dan sumber daya yang relevan. Ia berharap riset ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan pelayanan publik bagi buruh migran tanpa dokumen.
Selain audiensi, delegasi FISIP Unsoed juga mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan wali murid dari Sanggar Bimbingan di Wilayah Sentul, Malaysia. Sanggar Bimbingan ini merupakan tempat pendidikan non-formal tingkat dasar bagi putra-putri buruh migran di Malaysia. Diskusi ini memberikan wawasan tambahan mengenai kondisi dan kebutuhan pendidikan anak-anak buruh migran, yang menjadi salah satu fokus dalam riset ini.
Prof. Dr. Slamet Rosyadi mengungkapkan terima kasih atas sambutan dan dukungan yang diberikan oleh Prof. Dr. Muhammad Firdaus dan seluruh jajaran KBRI Malaysia. “Hasil dari riset ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan pelayanan publik bagi buruh migran tanpa dokumen. Dengan adanya dukungan ini, diharapkan riset yang dilakukan oleh FISIP Unsoed dapat memberikan rekomendasi yang aplikatif dan membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang lebih baik bagi buruh migran Indonesia di Malaysia," ujarnya.
#unsoedmajuterus
#merdekamajumendunia